KA Trans Sumatera

Berharap Jalur Keretapi Sumatera Tuntas di 2018

Dirjen Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko mengatakan proyek trans Sumatera ini maju lebih cepat dari rencana induk

Penulis: Teguh Suprayitno | Editor: Fifi Suryani
zoom-inlihat foto Berharap Jalur Keretapi Sumatera Tuntas di 2018
TRIBUNNEWS.COM/NICOLAS TIMOTHY

TRIBUNJAMBI.COM - Dirjen Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko mengatakan proyek trans Sumatera ini maju lebih cepat dari rencana induk perkretaapian nasional. Pihaknya merencanakan pembangunan baru akan dimulai pada 2030. Namun demikian Presiden Joko Widodo justru memerintahkan untuk mempercepat pembangunan. 2019 proyek trans Sumatera ditargetkan rampung. Trans Sumatera akan menghubungkan Jalur Sumatera Utara, Sumbar, Riau, Jambi dan Palembang.
"Sekarang titik Sumatera Utara itu yang terjauh itu Rantau Prapat. Nanti disambung Rantau Prapat dengan perbatasan Riau, namanya Kota Pinang, nanti baru dari Kota Pinang itu disambung ke Dumai, Duri, Pekanbaru nyambung sampai ke Jambi dan terus nyambung sampai ke Palembang. Baru nanti kita tarik ke Padang, ke Muaro," kata Hermanto.
Total panjang 1.300-1.400 Km trek yang harus dibangun. Pembangunan jalur juga akan berkembang ke arah pelabuhan-pelabuhan yang ada di Sumatera, termasuk juga pelabuhan Jambi. "Itu tahap ke dua, kalau tahap utama itu tadi menghubungkan dari Riau ke Sumatera Selatan, sepanjang 200-250 Km" katanya.
Dirinya berharap setelah pembebasan lahan, pembangunan bisa segera dimulai. Dan sesuai UU Nomor 2 Tahun 2012 tentang penggunaan tanah untuk kepentingan umum, pembebasan lahan minimal membutuhkan waktu 327 hari.
"Itu kalau tidak ada permasalahan. Kalau ada yang demo atau ada yang keberatan itu maksimal 473 hari," tutur Hermanto.
Sehingga bila dimulai dari hari ini, pembayaran akan bisa dimulai pada pertengan Mei tahun depan. Dan kontruksi bisa dimulai. Kalau 200-250 km itu dua sampai tiga tahun itu diharapkan bisa selesai. "Sehingga kami targetkan kalau sekarang 2015, berarti 2016, 17, 18 selesai untuk Jambi," tukasnya.
Proyek ini juga akan dikerjakan secara paralel di Sumsel dan Riau, sehingga proyek yang ditargetkan rampung 2019 bisa tercapai. Hermanto mengatakan pihaknya akan fokus pada pengerjaan main line. Setelah semuanya tersambung, katanya jalu baru akan dikembangkan ke Sumatera Barat dan juga pelabuhan.
Pembangunan yang kabarnya bakal menelan dana Rp 35 triliun lebih ini ditanggung dari dana APBN. Hermanto menyebutkan untuk pembangunan single trak kereta api membutuhkan dana sekitar Rp 25 miliar per kilometer. Angka tersebut tidak termasuk dengan harga pembebasan tanah.
Hermanto mengatakan sengaja membuka lebar jalan lebih besar, yakni 40-50 meter. sebab nanti bila transportasi mulai padat akan dikembangkan menjadi trek ganda. "Tapi satu-satu dulu, biar bisa nyambung dulu yang penting," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved