Ibadah Haji
JCH Jambi Mulai Terserang Batuk Pilek
Sejumlah Jemaah Calon Haji (JCH) terutama dari Jambi mulai terserang penyakit batuk dan pilek. Hal ini tidak terlepas dari kondisi
Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Fifi Suryani

kemenag.go.id
Pergerakan jemaah haji menuju Arafah, Jumat pagi(4/11/2011) mulai terlihat di wilayah Syisa, Mekkah.
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sejumlah Jemaah Calon Haji (JCH) terutama dari Jambi mulai terserang penyakit batuk dan pilek. Hal ini tidak terlepas dari kondisi cuaca panas yang cukup menyengat.
"Secara keseluruhan keluhan paling banyak, batuk, pilek, ada juga yang ngeluh katanya badannya pegal-pegal," kata dr Nirwan Satria SpAn, dikonfirmasi Tribun via BBM, di Group Info Haji Jambi 2014 pada Sabtu (20/9).
Dijelaskan Nirwan selaku tim kesehatan Jambi yang mendampingi para JCH, banyaknya keluhan jemaah terkait kondisi kesehatan mereka karena cuaca panas yang cukup tinggi. Dimana, suhu uudara mencapai 41 derajat celsius, atau selisih 9 derajat celsius dengan suhu rata-rata di Jambi. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, aktifitas diluar ruangan dikurangi. Termasuk salat berjamaah pada siang hari, untuk Duhur dan Asar, JCH melaksanakan salat di pemondokan.
"Karena suhu ekstrem kami merekomandasikan salat berjamaah di masjidil Haram hanya pada Subuh, Maghrib dan Isya saja,"kata dr Nirwan.
Tim kesehatan yang mendampingi JCH juga rutin melakukan peninjauan ke kamar-kamar pemondokan para JCH untuk memonitor kondisi kesehatan jemaah.
"Mana yang membutuhkan pelayanan kesehatan, kami siap melayani 24 jam di posko kesehatan, di kamar kami yang kami sulap jadi posko kesehatan. Waktu visitasi (kunjungan), kami juga lakukan penyuluhan untuk menjaga kondisi kesehatan, Sehingga diharapkan jamaah kita tetap fit,"paparnya.
Seperti disampaikan dr Nirwan, pada hari Sabtu (20/9), para jemaah masih disibukkan dengan murah sunnah, salat di Masjidil Haram. Dimana kegiatan wajib Haji akan dimulai pada tanggal 2 Oktober. Dimulai dengan berkumpul di padang Arafah lalu melakukan Wukuf disana.
"Pada saat melakukan umrah, jemaah menggunakan pakaian umrah. Setelah itu, baru boleh menggunakan pakaian biasa. Ibada wajibnya nanti dimulai pada 2 oktober atau 8 dzulhijjah, baru kemudian menggunakan pakaian Ihram. Semua berkumpul di padang Arafah,"papar Nirwan.
Berita Terkait