Sudah Selesai Sejak 2007 Tapi Belum Ditempati

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kehadiran Rumah susun sewa (rusunawa) di kampus Universitas Jambi (Unja) di Mendalo, agaknya semakin

Penulis: Frima Ayu Septya | Editor: ridwan
Laporan wartawan Tribun Frima Ayu Septya
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kehadiran Rumah susun sewa (rusunawa) di kampus Universitas Jambi (Unja) di Mendalo, agaknya semakin melengkapi fasilitas di kampus Pinang Masak. Namun bangunan megah lima lantai yang dibangun sejak 2007, dan selesai tahun itu juga hingga awal tahun ajaran 2014/2015 belum dimanfaatkan sesuai fungsinya. Satu di antara penyebab, izin mendirikan bangunan (IMB) masih diproses serta yang lainnya.
Padahal uang rakyat yang digelontorkan untuk membangun Rusunawa di atas tanah 100 hektare terdiri 96 kamar itu miliaran rupiah. Karena sudah lama tidak dihuni, ada beberapa bagian bangunan mulai rusak dan harus renovasi, serta untuk biaya operasional, gaji pegawai dan lainnya dibutuhkan dana Rp 500 juta.
Lokasi rusunawa berjarak lebih 200 meter dari kampus terdekat Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fisipol. Akses jalan beraspal yang cukup mulus ke asrama dan pepohonan rimbun di kiri dan kanan akan tergambar ketika menempuh rute ke rusunawa. Rusunawa ini terletak berseberangan dengan masjid Jami' Assalam yang dibangun atas kerjasama dengan pemerintah Arab Saudi.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unja, Aprizal Lukman mengatakan, asrama yang dibangun oleh Kemenpera di lahan Unja itu akan direalisasikan tahun ini. "Pembangunan dilakukan oleh Kemenpera, persyaratannya, kalau sudah dihuni, baru Kemenpera menyerahkan kepada pihak Unja," jelasnya seraya menambahkan bangunan itu untuk sementara hanya dihuni untuk laki-laki. "Satu gedung itu kita peruntukkan untuk mahasiswa laki-laki, dengan ketentuan mahasiswa kurang mampu berasal dari luar kota Jambi atau Muaro Jambi," katanya beberapa hari lalu.
Aprizal menambahkan asrama akan diberi fasilitas layak untuk kenyamanan belajar mahasiswa. "Kami akan siapkan satpam jaga, dan juga kepala asrama, hingga kini kami sedang mencari orang yang akan jaga asrama," katanya sembari menginformasikan mahasiswa akan dikenakan biaya terjangkau sekitar Rp 90 ribu per orang tanpa penambahan iuran.
Menurut pantauan Tribun beberapa waktu lalu, rusunawa yang memulai pembangunan sejak 2007 ini masih berdiri kokoh. Bangunan tersebut memiliki 96 ruangan kamar yang diketahui berkapasitas 4 orang per kamar.
Setiap kamar dan pagar tangga masih terkunci rapat. Hanya saja nampak seperti rumput yang mulai tinggi, sebagian lampu koridor pecah hingga terdapat bekas rembesan plafon yang bocor menandakan bangunan ini cukup lama tak direnovasi.
Kehadiran rusunawa Unja yang belum terpakai memang sudah diketahui mahasiswa. Ketika ditanya, mahasiswa menyimpulkan bahwa bangunan tersebut mubazir dan terbengkalai. "Belum dipakai juga, dari zaman kami katanya mau dipakai, dulu sih semangat, enak jugo tinggal di asrama," kata Rio (nama disamarkan), mahasiswa FKIP.
Rio dan beberapa mahasiswa lainnya ketika ditanya Tribun menyimpulkan bangunan Unja tersebut terbengkalai dan diketahui angker. "Kalau sekarang dah mau keluar (wisuda) pula, yang jelas kalo tinggal di sano dak mau, serem," tutup Rio tanpa alasan jelas. (fas)
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved