Hijab Corner
Berekspresi Saat Kondangan
SEMULA, alumni Universitas Jambi ini tidak tertarik dengan fashion hijaber. Ia terbiasa cuek berpakaian.
Penulis: rida | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM - SEMULA, alumni Universitas Jambi ini tidak tertarik dengan fashion hijaber. Ia terbiasa cuek berpakaian. Namun setamat kuliah dan bekerja di Jakarta, ia mulai tertarik dengan tren mode hijab.
"Karena di sana (Jakarta) semua orang sangat memperhatikan pakaian. Ya lama-lama saya ikut. Pelan-pelan lihat tutor hijab dan make up di youtube," ungkapnya saat ditemui di Mesjid Agung Alfalah Jambi.
Bungsu dari tiga bersaudara yang biasa disapa Yaya ini semakin hari semakin memperhatikan gaya berbusananya. Satu persatu yang dicontohkan tutorial, ia ikuti.
Paling suka, berbusana glamor. Ya, ia suka berdandan heboh.
"Asyik aja kelihatannya. Kesannya ceria," tuturnya.
Namun Yaya sangat memperhatikan waktu saat akan menggunakan pakaian glamornya itu. Apalagi kalau bukan saat menghadiri resepsi atau kondangan ia melampiaskannya.
"Kan pakaian glamor cuma bisa dipakai saat kondangan. Gak mungkin dipakai jalan atau ke mall. Makanya saya selalu menunggu jadwal kondangan hehe," ungkapnya.
Diakui perempuan kelahiran 7 September 1989 ini, ia tergolong penyuka selfie. Dengan fashion glamor yang ia pakai, menurutnya sangat cocok buat dipakai selfie.
"Jadi sehabis kondangan ya selfie-selfie," tandasnya.
