Korupsi Haji

SDA Bilang Salah Paham, KPK Bilang Punya Bukti

Busyro menegaskan pihaknya sangat paham dan memiliki bukti yang valid. "Insya Allah enggak salah paham

Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
DANY PERMANA Menteri Agama Suryadharma Ali menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk berkoordinasi dengan pimpinan KPK, di Kantor KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (20/2/2014). Surya yang juga Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan tersebut berkoordinasi terkait biaya pernikahan yang dianggarkan di setiap Kantor Urusan Agama. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busryro Muqoddas mematahkan pernyataan Menteri Agama, Suryadharma Ali (SDA) yang mengatakan penetapan tersangka dirinya hanya salah paham.

Busyro menegaskan pihaknya sangat paham dan memiliki bukti yang valid. "Insya Allah enggak salah paham. (Kami) paham sekali, kami sudah ada dua alat bukti itu," kata Busyro di kantornya, Jakarta, Jumat (23/5/2014).

Menurut Busyro, ditetapkannya SDA sebagai tersangka sudah melalui tahapan dan proses hukum yang ada di lembaganya. Dalam proses itu, pihaknya menemukan dua alat bukti yang cukup untuk menentukan SDA sebagai tersangka.

"Di dalam menentukan beliau sebagai tersangka yang jelas kami sudah mempunyai dua alat bukti yang cukup dan kami paham benar bahwa dua alat bukti itu cukup sehingga kami tetapkan sebagai tersangka," kata Busyro.

Sebelumnya, SDA menegaskan tidak akan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Agama, walau kini ditetapkan sebagai tersangka kasus dana haji oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

SDA mengatakan, dirinya tidak tahu apa-apa soal penetapan ini. Dia mengaku tidak tahu kenapa justru dirinya yang disalahkan. Padahal ada Inspektorat Jenderal (Irjen) yang juga melakukan pengawasan.

"Saya belum tahu berkaitan dengan bagian mana yang menyebabkan saya tersangka. Irjen selaku pejabat yang mempunyai kewenangan kontrol," kata SDA dalam keterangan pers di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (23/5/2014).

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ini masih tidak percaya dia akan menjadi tersangka. Dia yakin, penetapan dirinya sebagai tersangka karena kesalah pahaman saja. "Saya berdoa penetapan saya sebagai tersangka ini hanyalah kesalahpahaman belaka," ujarnya. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved