Orang Hilang

Pamit Buang Air Kecil Warga Cilacap Hilang di Batang Merangin

TRIBUNJAMBI.COM Warga Cilacap, Kiswanto (37), yang berprofesi sebagai sopir truk, hilang secara misterius saat melintas di jalan Desa Batang Merangin

Penulis: edijanuar | Editor: Rahimin
zoom-inlihat foto Pamit Buang Air Kecil Warga Cilacap Hilang di Batang Merangin
NET
Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Edi Januar

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Warga Cilacap, Kiswanto (37), yang berprofesi sebagai sopir truk, hilang secara misterius, saat melintas di jalan Desa Batang Merangin, Kerinci, Sabtu (10/5) dini hari.

 Informasi dari rekan korban, Kiswanto yang mengendarai truk nomor polisi R-1988 BE, bermuatan kentang tujuan Jakarta, tiba-tiba berhenti di jalan. Kepada rekannya, Kiswanto mengaku ingin buang air kecil, dan langsung turun dari mobilnya.

 Setelah 15 menit ditunggu, yang bersangkutan belum kembali. Khawatir dengan nasib Kiswanto, rekan korban yang menjadi kernet itu memberitahukan warga dan petugas pos TPR untuk membantu mencari. Tidak hanya itu, hilangnya korban juga dilaporkan ke Polsek Batang Merangin.

 "Saya sempat meminjam senter kepada sopir truk yang datang dari Bangko, untuk menyusul korban ke sungai. Namun, sungainya kecil, jadi tidak mungkin hanyut," kata rekan korban saat memberi keterangan pada anggota Polsek Batang Merangin.

 Setelah mendapat laporan, warga bersama anggota polisi serta tim SAR langsung ke lokasi untuk mencari korban. Setelah beberapa hari pencarian berlangsung, korban belum berhasil ditemukan.

 Untuk mencari korban, puluhan orang pintar didatangkan ke lokasi, namun upaya itu juga tidak berbuah banyak. Hingga Selasa (13/5) pagi korban juga belum ditemukan warga. Sementara, di lokasi korban hilang, tidak ada tanda-tanda keberadaan korban. 

 "Sudah tiga hari pencarian dilakukan, namun tidak ada hasil. Kalau korban dimakan binatang buas, paling tidak pasti ada jejak yang ditinggalkan. Seperti pakaian atau potongan tubuh," kata Said, warga yang membantu mencari.

 Menghilangnya Kiswanto, menimbulkan tandatanya bagi warga. Tidak sedikit warga setempat yang menduga korban diculik makhluk halus atau orang bunian. "Kalau misalnya jatuh ke sungai, mayatnya pasti ditemukan. Kemungkinan korban disembunyikan makhluk halus," ujar warga.

 Bahkan, orang adat dua desa yakni Desa Tamai dan Desa Depati, Kecamatan Batang Merangin, ikut turun tangan mencari korban dengan membunyikan gong adat pada Selasa (13/5) di Dusun Sekiau, Desa Batang Merangin.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved