Kebanyakan Disebabkan Arus Pendek

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Awang Azhari

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL -  Masalah kebakaran masih menjadi ancaman yang cukup serius bagi warga Kuala Tungkal, kota yang padat penduduk dan rata-rata rumah berbahan kayu ini masuk dalam kategori daerah paling rawan.

Keberadaan pemadam kebakaran dinilai kurang cukup untuk mengantisipasi sejak dini amukan si jago merah, karena kehadirannya hanya ketika kebakaran terjadi.

Harus ada langkah lain yang dilakukan pemerintah, agar penanggulangan dini kebakaran dapat dilakukan.

Disinggung hal ini, Jumat (28/3), Sekda Tanjab Barat, H Mukhlis mengatakan, bahwa pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pihak penanggulangan bencana, agar membuat rencana jangka panjang.

Sebenarnya menurut sekda, jika dimenej dengan baik, kebakaran akan dapat diantisipasi. Seperti mengombinasikan pembangunan jalan setapak di perkampungan dengan bak air di bawah.

Kalau setiap jalan setapak dikombinasikan dengan penampungan air, hal ini menurutnya akan sangat membantu. Selain itu hidrant, menurut sekda harus dikelola dengan baik.

Disinggung terkait belum terlihatnya fungsi hidrant di perkampungan warga saat kebakaran, sekda menegaskan bahwa memang keberadaannya harus direvitasilasi. "Memang harus direvitalisasi, ini penting," paparnya.

Bukan cuma itu, manajemen lain yang dilakukan dengan membuat peta rawan bencana. Fungsinya untuk memprediksi sehingga cepat dilakukan antisipasi.

Dan yang penting juga untuk dibenahi, adalah membangun kesadaran warga untuk melakukan pengecekan terhadap instalasi listrik di rumah mereka. Dalam hal ini sekda berharap setiap instalasi seperti kabel, ditutup menggunakan paralon.

Hal ini dianggap penting mengingat rata-rata penyebab kebakaran yang terjadi di Kuala Tungkal karena arus pendek listrik.

"Lewat Tungkal TV saya juga sudah ingatkan, supaya melakukan pengecekan ulang instalasi listrik, karena rawan, apalagi tidak pakai paralon, bisa digigit tikus, terus gesekan, kalau hujan bocor kena kabel, itu yang berbahaya," paparnya.