Habibi Terpesona Duplikat Candi Muaro Jambi di Nepal

TRIBUNJAMBI.COM - Tak ada sejarah yang berdiri sendiri. Begitu juga kekayaan sejarah Jambi

Penulis: muhlisin | Editor: Rahimin
TRIBUNJAMBI/MUHLISIN
Fahman di komplek percandian Lumbini, Nepal. Sebuah komplek percandian yang begitu mirip dengan percandian Muaro Jambi. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Muhlisin

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO - Tak ada sejarah yang berdiri sendiri. Begitu juga kekayaan sejarah Jambi, terbukti terikat begitu kuat dengan fakta sejarah di beberap negara lain.

 Argumen itu dikatakan Fahman Habibi, Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Kepada Tribun, putra kelahiran Muara Madras, 7 Agustus 1983 ini mengaku menemukan bukti sejarah itu di negara Republik Nepal.

 Bukti keterkaitan sejarah itu ditemukan Pimen--sapaannya---saat berkunjung ke Nepal. Kunjungannya ini dalam rangka menjadi pembicara International Youth Conference, 19-26 Januari lalu.

 "Bentuk candi di Lumbini hampir sama persis dengan yang ada di percandian Muaro Jambi. Seperti duplikatnya saja. Kalau sekedar lihat foto, orang akan menduga itu salah satu bangunan candi Muaro Jambi," ujarnya, Jumat (31/1) lalu.

 Pimen yang kini mahasiswa pasca sarjana Universitas Muhammaiyah Prof Dr Hamka mengatakan, Lumbini berada di distrik Kapilavastu. Salah satu dataran rendah di Nepal. Di tempat inilah Siddharta Gautama atau Sang Budha, 563 sampai dengan 483 SM.

 Seperti bangunan di percandian Muaro Jambi, bangunan terbuat dari batu bara merah. Susunanannya berbentuk juga berundak-undak. Begitu juga sisinya, yakni persegi empat dengan ukuran yang persis sama di semua sisinya.

 "Luas kawasannya sekitar 12 hektar. Tapi sekitarnya sudah dimodernisasi, banyak dibangun kuil-kuil dengan beragam bentuk dari berbagai negara," ujarnya lagi.

 Pimen merasa ada kebanggaan tersendiri ketika bersama peserta konferensi internasional dari negara lain, berkunjung ke Lumbini. Kesempatan itu pula ia gunakan mempromosikan candi Muaro Jambi. Itu diakuinya membuat delegasi mancanegara merasa penasaran bukti tingginya peradaban Jambi di masa lalu itu.

 Di antara pelajaran penting yang ia ambil, adalah tingginya perhatian Nepal terhadap warisan sejarah. Contohnya adalah Monkey Temple dan Durbar Square, peninggalan kerajaan Nepal yang kini sudah menjadi situs warisan dunia.

 "Saya seperti bermimpi, andai saja penghargaan kita terhadap kekayaan sejarah juga seperti mereka. Candi Muaro Jambi, atau Geo Park di Merangin misalnya," ujarnya lagi.

 Terkait acara yang ia hadiri sebagai pembicara, tak lepas dari suksesnya International Youth Conference, yang digelar DPP IMM di Jakarta, 17-22 November lalu. Kemudian ia diundang The Youth's UNESCO Club. Lembaga ini bekerjasama dengan International Peace and Development Ethics Center, Eubios Ethics Institute and American University of Sovereign Nation.

 Lembaga-lembaga internasional itu meminta Pimen memaparkan ide dan gagasan tentangYouth Ambassador for Cultural Reservation Proud to be Indonesian dalam acara Seventh International Youth Peace Ambassador Training Workshop. Kegiatan ini dipusatkan di Kathmandu dan Lumbini, Nepal.

 Kegiatan dipusatkan di Hotel Hill Take Sanga Bhaktapur, kawasan perbukitan dingin dengan suhu 4017 derajat celcius. Panorama Gunung Himalaya, menurutnya, begitu kentara di tempat digelarnya acara ini.

 Dari Indonesia, Pimen tidak sendiri. Melainkan bersama perwakilan Universitas Parahyangan Bandung dan pasca sarjana Universitas Gajah Madja, Yogyakarta. Sementara dari negara lain, diantaranya dihadiri perwakilan perwakilan Thailand, Filipina, Bangladesh, Uzbekistan, Tunisia, Norwegia, Australia, China, dan Selandia Baru.

 "Sebagai putra Jambi, saya bangga memaparkan kekayaan adar dan budaya Indonesia. Jika presentasi saya bisa diaplikasikan, Agustus nanti akan dianugerahi The Youth Peace Abbassador yang digelar di Arizona, Amerika Serikat," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved