Pemadaman Listrik
Hendra Ngeluh, Istri tak Bisa Masak dan Mencuci
TRIBUNJAMBI.COM – Hendra, warga Kecamatan Sitinjau Laut mengatakan, dampak dari pemadaman listrik
Penulis: edijanuar | Editor: Rahimin
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Edi Januar
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI – Hendra, warga Kecamatan Sitinjau Laut, mengatakan, dampak dari pemadaman listrik, aktivitas dirumahnya terganggu. Bahkan istrinya tidak bisa memasak dan mencuci serta menggosok pakaian. Usaha rental play stationnya juga jadi tersendat.
"Kalau tidak sanggup sebaiknya mundur saja. Semenjak ditangani kepala PLN yang baru, pemadaman listrik sering terjadi. Padahal penambahan pembangkit listrik semakin banyak," katanya.
Ia menceritakan, pada Ramadan lalu, pasokan listrik tidak bermasalah. Sekarang, hal itu justru kebalikannya.
Pelanggan PLN lainnya, Hanil, bahkan mengancam akan menggerakkan masyarakat untuk menggelar aksi demo jika pemadaman listrik masih sering terjadi.
"Alasan PLN hanya itu-itu saja, pemadaman karena belum terkoneksinya jaringan SUTT dari Bangko ke Kerinci. Padahal pembangkit listrik yang ada di Kerinci cukup banyak. Terbukti mampu memenuhi kebutuhan listrik saat Ramadan," kesalnya.
Sayangnya, Kepala PLN Ranting Sungaipenuh, Fauzi saat dikonfirmasi tidak berhasil. SMS yang dikirim mempertanyakan pemadaman listrik, tidak juga dibalasnya.
Sebelumnya, Fauzi memang mengatakan subsidi BBM dari pemerintah untuk pembelian solar di Kerinci mencapai Rp 20 Miliar per bulan. BBM tersebut untuk operasional pembangkit listrik tenaga diesel yang ada di Sungaipenuh. Jumlah tersebut diluar gaji pegawai.