Bebas Bawa Tamu Nginap di Kos Eksklusif
TRIBUNJAMBI.COM - Menjamurnya bisnis kos di jambi ternyata ada yang disalahgunakan. Dari penelusuran Tribun, ada tempat kos
Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM - Menjamurnya bisnis kos di jambi ternyata ada yang disalahgunakan. Dari penelusuran Tribun, ada tempat kos eksklusif di Kota Jambi yang disalahgunakan untuk dihuni wanita atau istri simpanan para pejabat. Bisa juga wanita yang bisa dipakai--bispak---.
Mencari kos jenis ini sangat mudah sekali, karena tempatnya tidak terselubung. Bahkan ada kos yang dimiliki aparat penegak hukum. Itu artinya, penghuninya bisa keluar masuk tanpa ada yang berani mengusik.
Dari penelusuran Tribun ke beberapa kos di kawasan Thehok, Kecamatan Jambi Selatan, sangat mudah mencari kos yang penghuninya wanita simpanan. Ida (nama samaran), pembantu satu kos di kawasan ini, menyebut, harga kamar berbeda-beda. Namun kamar yang paling mahal ada di lantai dasar. Kos tempatnya bekerja ini ada tiga lantai.
"Lantai dasar itu, harga per kamarnya Rp 2 juta per bulan. Lantai dua beragam. Ada yang Rp 700 ribu, ada juga yang lebih. Tergantung fasilitas yang diinginkan," katanya, Minggu (10/3).
Ida mengaku ia hanya ditugaskan untuk menjaga kebersihan dan mengawasi kos tersebut. Pemilik kos diketahui bernama Rini (nama samaran) berdomisili di Jakarta. Hanya sesekali datang ke Jambi. "Bu Rini jarang ke sini. Ada keluarganya yang bertanggung jawab dengan kos ini. Jumlah kamar 34 , untuk kamar di lantai dasar selalu penuh," ujarnya meyakinkan Tribun yang pura-pura untuk mencari kamar kos.
Memang, pada siang hari keadaan di kos tersebut tampak sepi. Di depan kos banyak kendaraan roda empat yang terparkir. Beberapa di antaranya kendaraan bernomor polisi luar Kota Jambi.
Tribun mendatangi tempat kos lain, yang lokasinya tidak jauh dari kos pertama. Di tempat kos kedua ini, sempat bertemu dengan penghuni kos yang cukup cantik, mengaku bernama Rida (nama samaran).
Dari wanita muda inilah diperoleh informasi jika harga sewa kamar per bulan Rp 1,1 juta. "Harga sewa cuma Rp 1,1 juta. Dengan harga segitu kita bebas menginapkan orang. Fasilitas juga lengkap. Lagipula yang punya kos ini polisi, jadi lebih aman," katanya.
Kos tempatnya tinggal ini, diakuinya memiliki dua lantai. Keseluruhannya sekitar 12 kamar. "Coba aja telepon pemilik kos, namanya Iskandar. Kebetulan ada satu kamar yang kosong. Kos di sini bebas kok. Rata-rata penghuninya karyawan. Tapi kalau saya tidak kerja. Ha ha ha, makan gaji buta," katanya sembari tertawa.
Ada juga kos yang tidak menerapkan aturan jam malam, ataupun aturan tamu untuk menginap. Kos ini tidak melarang tamu penghuni kos membawa lawan jenisnya, seperti pacar, atau sebagai laki-laki/wanita simpanan.
Keberadaan kos ini di wilayah Kampung Manggis. Ada belasan kamar yang disewakan.
"Bolehlah--membawa pacar menginap---. Tidak ada aturan. Tapi sekarang sedang penuh," jawab seorang penjaga kos itu, Joko (nama samaran), Sabtu (9/3) lalu.
Mencari kos jenis ini sangat mudah sekali, karena tempatnya tidak terselubung. Bahkan ada kos yang dimiliki aparat penegak hukum. Itu artinya, penghuninya bisa keluar masuk tanpa ada yang berani mengusik.
Dari penelusuran Tribun ke beberapa kos di kawasan Thehok, Kecamatan Jambi Selatan, sangat mudah mencari kos yang penghuninya wanita simpanan. Ida (nama samaran), pembantu satu kos di kawasan ini, menyebut, harga kamar berbeda-beda. Namun kamar yang paling mahal ada di lantai dasar. Kos tempatnya bekerja ini ada tiga lantai.
"Lantai dasar itu, harga per kamarnya Rp 2 juta per bulan. Lantai dua beragam. Ada yang Rp 700 ribu, ada juga yang lebih. Tergantung fasilitas yang diinginkan," katanya, Minggu (10/3).
Ida mengaku ia hanya ditugaskan untuk menjaga kebersihan dan mengawasi kos tersebut. Pemilik kos diketahui bernama Rini (nama samaran) berdomisili di Jakarta. Hanya sesekali datang ke Jambi. "Bu Rini jarang ke sini. Ada keluarganya yang bertanggung jawab dengan kos ini. Jumlah kamar 34 , untuk kamar di lantai dasar selalu penuh," ujarnya meyakinkan Tribun yang pura-pura untuk mencari kamar kos.
Memang, pada siang hari keadaan di kos tersebut tampak sepi. Di depan kos banyak kendaraan roda empat yang terparkir. Beberapa di antaranya kendaraan bernomor polisi luar Kota Jambi.
Tribun mendatangi tempat kos lain, yang lokasinya tidak jauh dari kos pertama. Di tempat kos kedua ini, sempat bertemu dengan penghuni kos yang cukup cantik, mengaku bernama Rida (nama samaran).
Dari wanita muda inilah diperoleh informasi jika harga sewa kamar per bulan Rp 1,1 juta. "Harga sewa cuma Rp 1,1 juta. Dengan harga segitu kita bebas menginapkan orang. Fasilitas juga lengkap. Lagipula yang punya kos ini polisi, jadi lebih aman," katanya.
Kos tempatnya tinggal ini, diakuinya memiliki dua lantai. Keseluruhannya sekitar 12 kamar. "Coba aja telepon pemilik kos, namanya Iskandar. Kebetulan ada satu kamar yang kosong. Kos di sini bebas kok. Rata-rata penghuninya karyawan. Tapi kalau saya tidak kerja. Ha ha ha, makan gaji buta," katanya sembari tertawa.
Ada juga kos yang tidak menerapkan aturan jam malam, ataupun aturan tamu untuk menginap. Kos ini tidak melarang tamu penghuni kos membawa lawan jenisnya, seperti pacar, atau sebagai laki-laki/wanita simpanan.
Keberadaan kos ini di wilayah Kampung Manggis. Ada belasan kamar yang disewakan.
"Bolehlah--membawa pacar menginap---. Tidak ada aturan. Tapi sekarang sedang penuh," jawab seorang penjaga kos itu, Joko (nama samaran), Sabtu (9/3) lalu.
Rekomendasi untuk Anda