Tradisi Imlek
Setiap Rumah Harus Ada Kue Keranjang
TRIBUNJAMBI.COM - Kue keranjang merupakan kue 'wajib' saat perayaan Hari Raya Imlek. Puspa (50), pemilik Toko Kue Sari Mulia yang berada di
Penulis: Awang Azhari | Editor: Fifi Suryani
Setiap tahun Toko Kue Sari Mulia milik Puspa selalu menjual kue keranjang khas Imlek. "Setiap rumah harus ada kue ini saat perayaan Imlek, karena kue ini untuk sembahyang. Sudah sejak toko ini berdiri kita selalu jual," ujarnya, kepada Tribun, Selasa (5/2).
Untuk membuat pelanggannya puas, Puspa sengaja mendatangkan kue keranjang di Tokonya dari Jakarta. "Kalau hari biasa tidak akan ada kue keranjang ini, kita juga tidak jual kecuali hari Imlek, di Jambi saja pembuatnya sangat jarang," kata Puspa.
Dalam satu hari, toko milik Puspa bisa menjual 20 hingga 30 buah kue keranjang, terlebih saat mendekati hari perayaan Imlek.
"Hari Raya Imlek akan dilaksanakan 10 Februari mendatang, sekarang sudah ramai orang yang beli, tapi tahun ini sebenarnya pembeli lebih sepi dari tahun-tahun sebelumnya," katanya.
Di tokonya, kue keranjang ukuran kecil dijual dengan harga Rp 12 ribu, untuk ukuran besar Rp 20 ribu, sementara kue keranjang dengan memakai kotak yang berisi dua kue, dijual dengan harga Rp 45 ribu.
Untuk membuat kue keranjang membutuhkan waktu yang cukup lama. Menurut Puspa kue keranjang baru bisa disajikan setelah dibuat selama sekitar 12 jam.
"Bahan bakunya cuma ketan dan gula, kemudian digodok hingga 12 jam, tidak boleh dicampur dengan bahan lain. Itu dilarang," ujarnya.
Diungkapkannya, kue keranjang ini bisa tahan hingga satu bulan. Untuk memakan kue keranjang, biasanya setelah melakukan sembahyang pada saat malam Imlek.
"Kalau memakan kue ini lebih enak menggunakan parutan kelapa muda, kemudian dicampur dengan sedikit garam," katanya.
Selain kue keranjang, toko milik Puspa, juga menjual makanan khas Imlek lainnya, seperti manisan dari buah cermei, jeruk, anggur, jambu biji, kana, plam, juga berbagai jenis coklat.
"Tapi ini bukan makanan wajib seperti kue keranjang, ini cuma khas saja untuk dimakan sama-sama saat ngumpul bersama keluarga, atau pada saat ada tamu yang berkunjung," ujarnya.
Seorang warga keturunan Tionghoa, Yuli (46), mengatakan meski Hari Raya Imlek tinggal beberapa hari lagi, dirinya belum menyiapkan kue keranjang.
"Mungkin nanti satu hari menjelang hari raya saya baru siapkan, pasti beli lah, itukan wajib," pungkasnya.