Kenaikan Harga BBM
Polisi Tetap Jaga Ketat Awasi SPBU
TRIBUNJAMBI.COM - Walau kenaikan BBM urung terjadi per 1 April, namun aparat kepolisian tetap turun berjaga mengawasi SPBU di Jambi
Penulis: kumaini | Editor: Rahimin
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Khumaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Walau kenaikan BBM urung terjadi per 1 April, namun aparat kepolisian tetap turun berjaga mengawasi SPBU di Jambi. Kemungkinan mereka berjaga hingga tanggal 5 April, kecuali dalam beberapa hari ke depan kondisi di lapangan tidak bergejolak.
"Kalau dalam dua hari ini kondusif. Mungkin anggota langsung kita tarik, tidak harus menunggu tanggal 5 (April)," jelas Kabag Operasi Polresta Jambi, Kompol Slamet Widodo, Sabtu (31/3). Tiga hari belakangan, sejumlah SPBU di Jambi dijaga aparat kepolisian dibantu TNI dan Satpol PP.
Kondisi serupa juga terpantau di Sungai Penuh. Bahkan, kepolisian setempat tetap menurunkan kekuatan penuh mengamankan SPBU. Kapolres Kerinci, AKBP Ismail SH MH mengonfirmasi kondisi itu. Katanya, setidaknya 340 personel Polres Kerinci mengamankan tiga lokasi SPBU setempat.
Ismail mengatakan, pengerahan kekuatan penuh mengatisipasi terjadinya kemacetan, pembelian tanpa izin, serta dugaan penimbunan BBM, yang dilakukan warga karena kekhawatiran soal BBM. Ditanyai, berapa titik rawan yang akan di jaga oleh pihaknya, Kapolres Kerinci mengaku pengamanan ini dipusatkan pada tiga SPBU.
Yakni SPBU Koto Lebu, Pelayang Raya, dan SPBU Sungai Liuk. "Kita tetap pusatkan di SPBU, kemudian disetiap Polsek anggota juga disiagakan, sejak pukul 19.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB dini hari. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," jelasnya.
Suasana sejumlah SPBU di Jambi seperti biasa. Meski demikian, mulai terlihat pembelian BBM dengan jeriken demi alasan kemanusian dengan seizin petugas kepolisian yang berjaga. "Kita di sini diawasi aparat. Jadi harus ada izin dari mereka juga," kata Haloho, Pengawas SPBU 24 361 41, Simpang Telanaipura, kemarin.
Nelson, petugas kepolisian di lokasi mengatakan, mereka diizinkan semata alasan kemanusiaan, dan hanya sehari cuma boleh beli sekali. "Ibu-ibu itu membeli untuk masak, makanya kita izinkan dan cuma boleh sekali sehari," jelas Nelson. Sejumlah personel polisi terpantau menjaga sejumlah SPBU di Jambi, seperti di SPBU Gajah Mada dan SPBU Kebun Jeruk. (eja)
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Walau kenaikan BBM urung terjadi per 1 April, namun aparat kepolisian tetap turun berjaga mengawasi SPBU di Jambi. Kemungkinan mereka berjaga hingga tanggal 5 April, kecuali dalam beberapa hari ke depan kondisi di lapangan tidak bergejolak.
"Kalau dalam dua hari ini kondusif. Mungkin anggota langsung kita tarik, tidak harus menunggu tanggal 5 (April)," jelas Kabag Operasi Polresta Jambi, Kompol Slamet Widodo, Sabtu (31/3). Tiga hari belakangan, sejumlah SPBU di Jambi dijaga aparat kepolisian dibantu TNI dan Satpol PP.
Kondisi serupa juga terpantau di Sungai Penuh. Bahkan, kepolisian setempat tetap menurunkan kekuatan penuh mengamankan SPBU. Kapolres Kerinci, AKBP Ismail SH MH mengonfirmasi kondisi itu. Katanya, setidaknya 340 personel Polres Kerinci mengamankan tiga lokasi SPBU setempat.
Ismail mengatakan, pengerahan kekuatan penuh mengatisipasi terjadinya kemacetan, pembelian tanpa izin, serta dugaan penimbunan BBM, yang dilakukan warga karena kekhawatiran soal BBM. Ditanyai, berapa titik rawan yang akan di jaga oleh pihaknya, Kapolres Kerinci mengaku pengamanan ini dipusatkan pada tiga SPBU.
Yakni SPBU Koto Lebu, Pelayang Raya, dan SPBU Sungai Liuk. "Kita tetap pusatkan di SPBU, kemudian disetiap Polsek anggota juga disiagakan, sejak pukul 19.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB dini hari. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," jelasnya.
Suasana sejumlah SPBU di Jambi seperti biasa. Meski demikian, mulai terlihat pembelian BBM dengan jeriken demi alasan kemanusian dengan seizin petugas kepolisian yang berjaga. "Kita di sini diawasi aparat. Jadi harus ada izin dari mereka juga," kata Haloho, Pengawas SPBU 24 361 41, Simpang Telanaipura, kemarin.
Nelson, petugas kepolisian di lokasi mengatakan, mereka diizinkan semata alasan kemanusiaan, dan hanya sehari cuma boleh beli sekali. "Ibu-ibu itu membeli untuk masak, makanya kita izinkan dan cuma boleh sekali sehari," jelas Nelson. Sejumlah personel polisi terpantau menjaga sejumlah SPBU di Jambi, seperti di SPBU Gajah Mada dan SPBU Kebun Jeruk. (eja)