Jembatan Timbang Tembesi tak Bisa Menimbang
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN- Jembatan Timbang Muara Tembesi berfungsi untuk mengawasi tonase truk angkutan barang
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: ridwan
Laporan wartawan Tribun Jambi Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN- Jembatan Timbang Muara Tembesi berfungsi untuk mengawasi tonase truk angkutan barang. Namun kenyataannya, fungsi kontrolnya tidak berjalan seperti yang diharapkan.
Pantauan Tribun, jembatan timbang itu sudah tidak bisa lagi menghitung tonase yang dibawa angkutan barang yang masih dipaksakan masuk ke sana. Alat penghitung tonase sudah error atau tidak berfungsi. Sopir dan petugas tidak mengetahui berapa muatan yang dibawa angkutan yang masuk.
Pada pukul 14.30, Kamis (22/3), tiga unit truk colt diesel yang mengangkut batu bara masuk ke jembatan timbang. Saat truk masuk ke tempat penimbangan, angka yang pada papan digital penunjuk berat muatan hanya 2.920 kilogram. Saat truk yang lain masuk, angka yang keluar juga 2.920.
Angka yang keluar pada papan digital itu jelas tidak masuk akal, mengingat berat kendaraan saja sudah lebih dari 5.000 kilogram. Berdasarkan pantauan Tribun sebelumnya, truk colt diesel yang mengangkut batu bara memiiki tonase tak kurang dari 15 ribu kilogram.
Seorang petugas yang berjaga di tempat penimbangan itu tidak mengungkapkan apapun saat tribun menanyakan kondisi alat jembatan timbang itu. Namun saat ditanya apakah alat sedang error, petugas berbadan gemuk itu menganggukkan kepalanya, namun tidak ada ucapan yang keluar.
Iskandar, Bagian Tata Usaha Jembatan Timbang, saat dikonfirmasi terkait kerusakan alat itu, dan masih dipaksanakannya angkutan masuk ke jembatan timbang walau kondisinya sudah tidak bisa menimbang lagi enggan berkomentar.
Dia mengatakan dirinya tidak berwenang memberikan jawaban.
Saya tidak bisa memberikan jawaban, bukan wewenang saya. Langsung saja kepada kepala jembatan timbang,” kata Iskandar sambil mengangkat tangannya kemarin sore. Dia juga enggan menjawab saat ditanya apakah alat jembatan timbang itu rusak. Tak bisa saya jawab masalah itu,” ujarnya.
Kepala Jembatan Timbang, satu-satunya orang yang disebutnya berwenang memberikan keterangan, tidak ada lagi di jembatan timbang itu, padahal masih jam 14.30. Iskandar menyebut atasannya itu baru saja pulang ke Kota Jambi. Baru saja pulang, sekitar sepuluh menit lalu,” ungkapnya.
Fakta lain pun tersaji di timbangan yang berada di Jalan Lintas Jambi-Muara Tembesi itu. Sopir truk yang telah melintas alat penimbangan menghentikan kendaraannya di jalan keluar. Sopirnya lalu masuk ke dalam kantor jembatan timbang. Di genggaman tangan sopir yang masuk itu terlihat terselip uang.
Hanya sesaat saja sopir itu masuk ke dalam kantor, langsung keluar lagi dan menjalankan kendaraannya. Ditanya urusannya masuk ke dalam kantor, seorang sopir angkutan barang tersenyum dan masuk ke dalam truknya. Biasalah, kalau masuk jembatan timbang harus ada urusannya,” ungkapnya.
Saat ditanya apakah memberikan uang kepada petugas jembatan timbang, sopir itu hanya tersenyum. Namun berdasarkan keterangan sejumlah sopir truk sehari sebelumnya, mereka masih tetap memberikan pelicin kepada petugas supaya tidak mengalami kesulitan saat melintas.
Amsyarmedi, Kepala UPTD Balai Pengendalian dan Pengawasan Angkutan Barang Dishub Provinsi Jambi, baru-baru ini mengatakan, pihaknya akan mengecek petugas yang ditempatkan di sana. Dirinya mengaku belum mengetahui bila jembatan timbang itu telah dijadikan sarang pungutan liar. Saya belum tahu bila disana ada pungutan. Saya akan cek nanti kebenarannya,” ungkapnya.