Penyair Jambi-Korea Kolaborasi

FESTIVAL Penyair Korea-ASEAN II, di Hotel Labersa, Pekanbaru, 24-29 Oktober 2011, menghadirkan kolaborasi penyair Indonesia-Korea

Editor: Rahimin
Laporan Sudaryono, Budayawan Jambi


FESTIVAL Penyair Korea-ASEAN ( Korea-ASEAN Poets Literature Festival) II, di Hotel Labersa, Pekanbaru, 24-29 Oktober 2011, menghadirkan kolaborasi penyair Indonesia-Korea dan sejumlah negara Asean lainnya, seperti Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand, dan Myanmar. 

 Mengangkat tema Sound of Asia, dengan maksud mengangkat marwah Melayu sebagai bagaian kebudayaan dunia. Menurut Dimas Arika Mihardja, peserta Jambi, acara ini layak diapresiasi dan dijadikan barometer penyelenggaraan event sastra skala internasional. Panitia memperlakukan peserta istimewas.

 Disambut dan dikawal polisi dari bandara ke hotel berbintang lima. Festival hasil kerja sama Yayasan Sagang dan Pemprov Riau, dan pemerintah daerah berikon Melayu seperti Siak (Istana Siak Sri Inderapura), Kabupaten Kampar (Situs Candi Muara Takus), dan berbagai instansi seperti Chevron Oil.

 Juga museum, balai kesenian, dan bahkan rumaah makan yang senyatanya masing-masing memberikan konrtribusai secara nyata. Menurut Rida K Liamsi, ketua penyelenggara, KAPLF I diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan Desember 2010. Selain diisi pembacaan puisi dan esai, juga diterbitkan beberapa buku. 

 Dalam perhelatan KAPLF II, tradisi membaca puisi dan membaca esai proses kreatif serta menerbitkan buku mewarnai kegiatan. Tiga buku yang diterbitkan masing-masing berjudul "Sound of Asia, Becoming after Seoul, dan Malay As World Heritage on Stage. Buku yang memuat puisi, esai, dan biodata penyair ini dikemas dalam beberapa bahasa: Indonesia, Melayu, Vietnam, Korea, Myanmar. 

 Selama sepekan, peserta diundang saling berinteraksi dan apresiasi mengggalang saling pengertian, kebersamaan, semangat persatuan, dan kekeluargaan. Interaksi utama yang menggunakan bahasa Inggris. Kesuksesan Provinsi Riau menyelenggarakan festival sastra bisa menjadi rujukan Provinsi Jambi.

 Apalagi rekomendasi Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) V di Sumatera Selatan, Jambi ditunjuk tuan rumah penyelenggaraan selanjutnya. Satu hal layak dicatat, Jambi sejauh ini terlihat masih adem ayem, padahal PPN VI memiliki arti strategis dan potensial. Namun sejauh ini belum terdengar wacana pembentukanm kepanitiaan. (*) 

Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved