Pemadaman Listrik
Penyebab Listrik Padam Karena Ada Gangguan Teknis
TRIBUNJAMBI.COM - Kepala PLN Cabang Jambi Suparyanto menambahkan, listrik padam mulai dari daerah Taman Rimbo hingga Paal Sepuluh
Editor:
Rahimin
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Duan HS
JAMBI, TRIBUNJAMBI.COM - Kepala PLN Cabang Jambi Suparyanto menambahkan, listrik padam mulai dari daerah Taman Rimbo hingga Paal Sepuluh sampai daerah Muaro Jambi.
"Memang agak lama ternyata, kita kan menelusuri jaringannya dari pangkal sampai ujung. Itu ketemu karena ada laporan dari masyarakat, ada masyarakat yang mengetahui itu, lapor ke kita, dan akhirnya teman-teman meluncur ke sana semua," paparnya. Gangguan tersebut mulai sekitar Magrib dan baru bisa dipulihkan sekitar pukul delapan malam.
Sedangkan pada Kamis (4/8) pagi listrik padam lagi, namun tidak di seluruh kota, yakni di daerah Talang Banjar, Kota Baru, dan lainnya. Suparyanto mengatakan kemungkinan hampir 30 persen listrik di Kota Jambi padam.
Sebabnya adalah gangguan teknis pada gardu induk Payo Selincah. "Ada kondisi teknis yang perlu perhatian segera, untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan ya udah, langsung dimatikan untuk dilakukan perbaikan, tadi jam sebelas tadi sudah menyala," jelasnya.
Ia mengatakan terjadi problem pada konduktor. "Ada konduktor yang problem, tapi di situ ada di main distribution- nya, bukan di path by path, jalur by jalur, sehingga untuk menghindari kerusakan itu, kita padamkan karena darurat," kata Suparyanto.
Selain itu, di Tanjung Sari ada gangguan jaringan yang disebabkan karena monyet pagi kemarin. Sedangkan malam sebelumnya di jaringan arah Bayung Lincir ada dahan pohon yang patah. Dari pukul dua belas malam tadi baru bisa menyala pukul sembilan pagi ini.
Penyebab gangguan yang paling sering adalah pohon yang mengenai jaringan, sebab jaringan listrik di Jambi itu panjang. Suparyanto mencontohkan, yang Bayung Lincir misalnya, panjangnya hampir seratus kilometer kira-kira. Pohon di sepanjang jaringan itu banyak. Meski sering dilakukan pemotongan dahan, kadang ada juga daun kelapa yang jatuh dan bisa mengenai jaringan.
"Ada juga yang tak boleh pohonnya ditebangi. Tapi, jumlahnya tak seberapa banyak," kata Suparyanto. Yang menjadi faktor utamanya masih karena jaringan listrik yang panjang.
JAMBI, TRIBUNJAMBI.COM - Kepala PLN Cabang Jambi Suparyanto menambahkan, listrik padam mulai dari daerah Taman Rimbo hingga Paal Sepuluh sampai daerah Muaro Jambi.
"Memang agak lama ternyata, kita kan menelusuri jaringannya dari pangkal sampai ujung. Itu ketemu karena ada laporan dari masyarakat, ada masyarakat yang mengetahui itu, lapor ke kita, dan akhirnya teman-teman meluncur ke sana semua," paparnya. Gangguan tersebut mulai sekitar Magrib dan baru bisa dipulihkan sekitar pukul delapan malam.
Sedangkan pada Kamis (4/8) pagi listrik padam lagi, namun tidak di seluruh kota, yakni di daerah Talang Banjar, Kota Baru, dan lainnya. Suparyanto mengatakan kemungkinan hampir 30 persen listrik di Kota Jambi padam.
Sebabnya adalah gangguan teknis pada gardu induk Payo Selincah. "Ada kondisi teknis yang perlu perhatian segera, untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan ya udah, langsung dimatikan untuk dilakukan perbaikan, tadi jam sebelas tadi sudah menyala," jelasnya.
Ia mengatakan terjadi problem pada konduktor. "Ada konduktor yang problem, tapi di situ ada di main distribution- nya, bukan di path by path, jalur by jalur, sehingga untuk menghindari kerusakan itu, kita padamkan karena darurat," kata Suparyanto.
Selain itu, di Tanjung Sari ada gangguan jaringan yang disebabkan karena monyet pagi kemarin. Sedangkan malam sebelumnya di jaringan arah Bayung Lincir ada dahan pohon yang patah. Dari pukul dua belas malam tadi baru bisa menyala pukul sembilan pagi ini.
Penyebab gangguan yang paling sering adalah pohon yang mengenai jaringan, sebab jaringan listrik di Jambi itu panjang. Suparyanto mencontohkan, yang Bayung Lincir misalnya, panjangnya hampir seratus kilometer kira-kira. Pohon di sepanjang jaringan itu banyak. Meski sering dilakukan pemotongan dahan, kadang ada juga daun kelapa yang jatuh dan bisa mengenai jaringan.
"Ada juga yang tak boleh pohonnya ditebangi. Tapi, jumlahnya tak seberapa banyak," kata Suparyanto. Yang menjadi faktor utamanya masih karena jaringan listrik yang panjang.
Berita Terkait