Hutan yang Diresmikan Pangeran Charles
Harus Saling Menguntungkan
MUARA BULIAN, TRIBUNJAMBI.COM - Persoalan perambahan hutan adalah
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Rahimin
MUARA BULIAN, TRIBUNJAMBI.COM - Persoalan perambahan hutan adalah persoalan yang kompleks, karena banyak unsur yang harus diperhatikan di dalamnya.
Di satu sisi masyarakat yang melakukan perambahan membutuhkan lahan untuk bercocoktanam, dan disisi lain, kelestarian alam harus tetap terjaga. Penegakan hukum, bukan satu-satunya jalan untuk mengurangi laju kerusakan hutan akibat perambahan.
 PT Reki sebagai pengelola kawasan restorasi harus bisa membangun pola kerjasama yang saling menguntungkan dengan masyarakat yang sudah berkebun di dalam kawasan itu, apalagi kebanyakan dari mereka sudah ada di sana sebelum PT Reki hadir di sana,†katanya.
 Menurutnya pola yang saling menguntungkan itu bisa dilakukan dengan mengajak masyarakat yang di sana untuk ikut serta melakukan penanaman dan perawatan bibit pohon yang sudah ditanam, atau menjadi kelompok tani penyedia bibit tanaman untuk PT Reki.Â
 Sementara untuk yang hendak melakukan perambahan, atau sedang melakukan perintisan kebun di dalam kawasan, ia menyebut penegakan hukum menjadi senjata ampuh. Terlebih terhadap perusahaan dan pengusaha yang melakukan perambahan di dalam kawasan restorasi,†katanya.Â
 Asep memprediksi, perambahan kawasan hutan, bukan hanya di kawasan restorasi, akan terus berjalan, seiring godaan harga getah karet dan kelapa sawit.
"Harga getah karet dan harga kelapa sawit sedang bagus-bagusnya, sementara kertersediaan lahan sangat terbatas. Ini akan memicu orang untuk menjadikan hutan sebagai kebun karena biayanya yang sangat rendah,†tuturnya.Â