Dewa Arak-arakan di Jalan Raya

Lampion dan hiasan berwarna merah-emas menghiasi setiap sudut kelenteng yang menjadi pusat perayaan Cap Go Meh Kota Jambi, tersebut.

Mulai pukul 18.00 terdengar gendang bergema sebagai pertanda barongsai kembali beraksi. Asap dupa dan kertas yang memenuhi udara tak menyurutkan antusiasme masyarakat dari semua lapisan, Tionghoa maupun bukan. Semakin malam warga semakin memadati area, perayaan pun makin meriah.

Pukul 19.00, dengan iringan suara lonceng, dewa ditandu pun dipanggul. Sekali lagi penonton dipersilahkan mundur memberi ruang bagi liong yang muncul dan menari-nari. Panji-panji diangkat, berbaris satu-persatu dipimpin oleh tarian naga liong mulai membuka jalan.

Dewa ditandu yang dipanggul tak henti-henti digoyangkan oleh pemanggulnya. Suara sangkakala dan simbal bersahutan mengiringi tarian para dewa tersebut.

Kemudian panji-panji dan lampion berdatangan. Rupanya para dewa dari Kelenteng Ceng Hong Lau, Sai Che Tien, dan Leng Chun Keng sudah berkumpul.

Di sisi seberang tandu para dewa, api menyala berkobar, asapnya membubung tinggi. Iring-iringan liong, Barongsai, dan tandu menari melompati api tersebut.

Tak lama kemudian, giliran tandu yang membawa para dewa memulai arak-arakan, mereka berjalan keluar diiringi warga yang ikut di belakangnya. Ledakan keras disertai gelegar kembang api yang mewarnai langit Kota Jambi seolah turut menyambut iring-iringan tandu para dewa.

Arak-arakan tersebut segera saja mambuat macet jalan raya. Tak kurang delapan dewa berarak keliling dari kelenteng melalui jalan raya, hingga Simpang Suzuki berbelok kiri di Lorong KONI 4.

Di sana rombongan mendatangi tiap rumah, dan mereka memberikan angpao pada barongsai. Dan kemdian hingga Kelenteng Ceng Hong Lao, lalu rombongan pun berbalik.

Setengah jam kemudian, para dewa pun kembali ke Kelenteng Hok Kheng Tong, di tengah sambutan Gubernur Jambi, HBA yang mengucapkan sambutan dan ucapan selamat merayakan Cap Go Meh.(duu)