Penerimaan Mahasiswa Baru
Calon-calon Mahasiswa Kecewa
JAMBI,TRIBUNJAMBI.COM - Sejumlah calon mahasiswa di Jambi pun mengaku kecewa dengan dihapuskannya
Penulis: ribut | Editor: Rahimin
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Ribut RaharjoÂ
JAMBI,TRIBUNJAMBI.COM - Sejumlah calon mahasiswa di Jambi pun mengaku kecewa dengan dihapuskannya jalur mandiri tersebut. Sebab, jalur ini menjadi alternatif ketika terpental melalui jalur SNMPTN.Â
 Diakui mereka, untuk masuk jalur mandiri memerlukan biaya lebih dibanding jalur umum. Namun tetap saja jalur ini memberi kesempatan calon mahasiswa memilih cara dalam masuk perguruan tinggi negeri ternama.
Â
 Sintia, siswa kelas akhir IPA SMA Xaverius, menuturkan khawatir apabila jalur mandiri ditiadakan. Ssebab, persaingan untuk masuk perguruan tinggi negeri akan semakin banyak.
Â
 "Maunya keduanya, jalur mandiri dan SNMPTN juga, agar apabila tidak lulus mandiri maka bisa mengulang pada SNMPTN," katanya kepada Tribun Selasa (18/1) seusai les.
Â
 Untuk itu, katanya, ia harus lebih giat lagi belajar agar bisa masuk perguruan tinggi negeri. Ia berancana untuk kuliah di UGM mengambil jurusan kedokteran. Untuk itu salah satu cara agar bisa lulus, ia harus mengikuti les tambahan.
Â
 Tidak cukup itu, ia harus menambah jadwal belajar lagi. Apabila tidak tembus kedokteran pilhan kedua yaitu jurusan teknik di ITB. Sebagian calon mahasiswa lain menganggap tak ada masalah jika pada akhirnya jalur mandiri dihapus. Masitoh, Siswa kelas akhir IPA MAN Model Jambi menuturkan, tak ada masalah terkait hal itu karena dia memilih jurusan farmasi di perguruan tinggi swasta.Â
 Untuk diketahui, seleksi mandiri yang diselenggarakan(PTN diharapkan berakhir pada 2011 agar mahasiswa tidak mampu memiliki akses lebih luas untuk pendidikan tinggi. Sebagai gantinya, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional akan memberikan insentif kepada PTN.(dry/kps)Â
JAMBI,TRIBUNJAMBI.COM - Sejumlah calon mahasiswa di Jambi pun mengaku kecewa dengan dihapuskannya jalur mandiri tersebut. Sebab, jalur ini menjadi alternatif ketika terpental melalui jalur SNMPTN.Â
 Diakui mereka, untuk masuk jalur mandiri memerlukan biaya lebih dibanding jalur umum. Namun tetap saja jalur ini memberi kesempatan calon mahasiswa memilih cara dalam masuk perguruan tinggi negeri ternama.
Â
 Sintia, siswa kelas akhir IPA SMA Xaverius, menuturkan khawatir apabila jalur mandiri ditiadakan. Ssebab, persaingan untuk masuk perguruan tinggi negeri akan semakin banyak.
Â
 "Maunya keduanya, jalur mandiri dan SNMPTN juga, agar apabila tidak lulus mandiri maka bisa mengulang pada SNMPTN," katanya kepada Tribun Selasa (18/1) seusai les.
Â
 Untuk itu, katanya, ia harus lebih giat lagi belajar agar bisa masuk perguruan tinggi negeri. Ia berancana untuk kuliah di UGM mengambil jurusan kedokteran. Untuk itu salah satu cara agar bisa lulus, ia harus mengikuti les tambahan.
Â
 Tidak cukup itu, ia harus menambah jadwal belajar lagi. Apabila tidak tembus kedokteran pilhan kedua yaitu jurusan teknik di ITB. Sebagian calon mahasiswa lain menganggap tak ada masalah jika pada akhirnya jalur mandiri dihapus. Masitoh, Siswa kelas akhir IPA MAN Model Jambi menuturkan, tak ada masalah terkait hal itu karena dia memilih jurusan farmasi di perguruan tinggi swasta.Â
 Untuk diketahui, seleksi mandiri yang diselenggarakan(PTN diharapkan berakhir pada 2011 agar mahasiswa tidak mampu memiliki akses lebih luas untuk pendidikan tinggi. Sebagai gantinya, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional akan memberikan insentif kepada PTN.(dry/kps)Â
Berita Terkait