RSUD H Hanafie Direkomendasi Turun Kelas C, Kepala Dinkes Bungo Sebut Belum Final
Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan merekomendasikan RSUD H Hanafie untuk turun kelas dari B ke C, diduga karena alasan alkes.
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Teguh Suprayitno
RSUD H Hanafie Direkomendasi Turun Kelas C, Kepala Dinkes Bungo Sebut Belum Final
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO - Menanggapi rekomendasi turun kelas dari Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan (Ditjen Yankes), Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bungo, Safarudin Matondang memberikan klarifikasi. Dia mengatakan, rekomendasi tersebut belum final.
"Keputusan itu belum final. Itu masih rekomendasi. Rumah sakit umum H Hanafie masih bisa mengajukan keberatan sesuai dengan prosedur yang ada," katanya.
Perlu diketahui, belum lama ini Ditjen Yankes merekomendasikan RSUD H Hanafie turun kelas dari kelas B ke kelas C.
Lebih lanjut, Direktur RSUD H Hanafie, Mardiah mengatakan, masih ada peluang untuk tetap bertahan di kelas B. Dia mengatakan, pihaknya sudah mengajukan keberatan dengan dilengkapi dokumen yang dibutuhkan.
Baca: Rumahnya Habis Terbakar, Siti Anisa Menangis Sambil Peluk Fasha
Baca: Lobi Berhasil, Kemensos Beri Bantuan Korban Kebakaran Kuala Simbur dan Pangkal Duri
Baca: Jelang Idul Adha, Warga Sumatera Selatan Mengadu Nasib Jualan Hewan Kurban ke Jambi
Baca: Sepekan dibuka, Lelang Jabatan Eselon II di Lingkup Pemkab Merangin Masih Sepi Pendaftar
Baca: VIDEO: Bupati Muarojambi Berang Saat Rapat Paripurna DPRD Muarojambi
Menurutnya, yang menjadi catatan penting dalam rekomendasi penurunan kelas itu adalah alkes. Kata dia, data yang dinilai adalah data Desember 2018, sedangkan seharusnya merunut pada data terakhir.
"Yang menjadi masalah kita itu adalah alkes. Sebagaimana tahun Desember 2018 itu angkanya 32,7 persen. Bisa memang segitu, atau ada masalah saat menginput. Tapi setelah kita input ulang, angka yang kita peroleh ada di 63,7 persen. Standar yang ditetapkan untuk ada di kelas B itu 60 persen," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga memperhatikan tenaga medis, termasuk spesialis dan subspesialis, juga sarana dan prasarana.
Saat kini pihaknya masih menunggu keputusan dari Ditjen Yankes Kemenkes RI, terkait kelas RSUD H Hanafie tersebut.
