24 Hektare Lahan di Muarojambi Terbakar, Sekarang Petugas BPBD Masih Berjibaku Padamkan Api
Sekitar 24 hektare lahan milik masyakarat terbakar di Kabupaten Muarojambi. Kebakaran lahan tersebut terjadi di Desa Sungai Terap dan Desa Sipin Teluk
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Teguh Suprayitno
24 Hektare Lahan di Muarojambi Terbakar, Sekarang Petugas BPBD Masih Berjibaku Padamkan Api
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI-Sekitar 24 hektare lahan milik masyakarat terbakar di Kabupaten Muarojambi. Kebakaran lahan tersebut terjadi di Desa Sungai Terap dan Desa Sipin Teluk, Kecamatan Kumpeh Ulu.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi, M Zakir. Ia mengatakan bahwa kebakaran di dua desa tersebut terjadi dalam waktu yang kurang lebih bersamaan yakni pada Minggu (28/7) kemarin.
"Untuk lahan yang terbakar itu ada di Desa Sungai Terap dan Desa Sipin Teluk yang berbatasan dengan PT SNP. Di Desa Sungai Terap Alhamdulillah kemarin, sore itu sudah bisa dikendalikan dan sampai saat ini tetap kita pantau untuk proses pendinginan," jelasnya.
Zakir menambahkan bahwa untuk pemadaman yang dilakukan bekerjasama dengan perusahaan terdekat, polisi, tentara, Manggala Agni, MPA, pihak perusahaan dan pihak terkait yang ikut membantu.
Baca: Dua Hari Api Membakar Lahan Warga di Wilayah Gambut, BPBD Deteksi 5 Titik Panas di Muarojambi
Baca: Sabu dan Ratusan Ekstasi Dimusnahkan, Tiga Warga Riau Terancam Hukuman Mati
Baca: Depati Tujuh Coffee, Santai di Puncak Kebun Kopi di Ketinggian 1.450 Meter
Baca: Perangi Narkoba, Pemkab Sarolangun Kuatkan Program Keagamaan dan Siapkan Panti Rehabilitasi
Baca: VIDEO: Turis Asal India Ketahuan Mencuri Barang Hotel di Bali, Petugas Temukan Barang ini di Koper
Di terangkan oleh Zakir bahwa 24 hektare lahan tersebut terbagi atas dua lokasi yakni 20 hektare lahan di Desa Sungai Terap dan lebih kurang empat hektare lahan di Desa Sipin Teluk yang sampai dengan saat ini masih di lakukan pemadaman.
"Di Desa Sungai Terap itu sudah padam dan yang terbakar itu data sementara sekitar 20 hektare dengan kondisi tanah mineral. Itu lahan masyarakat dan kondisinya lahan kosong," terangnya.
"Kalo di Desa Sipin Teluk sampai saat ini masih kita lakukan pemadaman, data sementara yang kita terima itu lebih kurang empat hektare milik masyarakat, dengan vegetasi terbakar berupa tanaman kelapa sawit masyarakat, tanaman nanas dan semak belukar," sambungnya.
