Salat Gerhana Bulan, Mulai Niat, Hukum dan Tata Caranya, Lengkap Dalam Bahasa Arab dan Artinya

Dalam sholat gerhana bulan terdapat dua kali rukuk, sedangkan dua khutbah setelah shalat gerhana matahari atau bulan tidak dianjurkan

Editor: Nani Rachmaini
tribunlampung/hanif
Ilustrasi. Jamaah melaksanakan salat gerhana di halaman Masjid Raya Itera, Rabu, 31 Januari 2018 malam. 

Salat Gerhana Bulan, Mulai Niat, Hukum dan Tata Caranya, Lengkap Dalam Bahasa Arab dan Artinya

Bila shalat gerhana Bulan dilakukan secara berjamaah niatnya adalah sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ.

TRIBUNJAMBI.COM-Niat, hukum, dan tata cara salat gerhana bulan Rabu (17/7/2019).

Fenomena  gerhana bulan parsial akan kembali terjadi, Rabu (17/7/2019) malam.

Menariknya, gerhana bulan parsial Rabu (17/7/2019) ini bisa disaksikan di seluruh wilayah di Indonesia, baik wilayah barat, tengah, maupun timur.

Ketika fenomena gerhana bulan terjadi, umat Islam dianjurkan untuk menunaikan salat gerhana bulan.

Mengagumi fenomena gerhana bulan akan lebih berpahala dengan diimbangi menunaikan salat gerhana.

Salat gerhana bulan disebut juga salat khusuf.

Hukum melaksanakan salat gerhana bulan adalah sunnah muakad.

Penampakan gerhana bulan di berbagai kota di Indonesia pada Rabu malam 31 Januari 2018. (TribunStyle.com/ Kolase)

Ketetapan ini telah disepakati oleh ulama dan sesuai dengan syariat Islam.

Sebagaimana dalil yang terdapat dalam ayat Al-Quran surat Fushilat : 37 berikut ini.

"Dan dari sebagian tanda-tanda-Nya adalah adanya malam dan siang serta adanya matahari dan bulan. Janganlah kamu sujud kepada matahari atau bulan, tetapi sujudlah kepada Allah Yang Menciptakan keduanya."

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved