Seni Kaligrafi Kontemporer Asal Muarojambi, Mukronim Manfaatkan Sosmed, Jual Mulai Rp 150 Ribuan

Sedikit diulas oleh Mukromin bahwa mengenai ayat tentang perkembangan emrio diaplikasikannya ke dalam Kaligrafi kontemporer dengan menelik makna

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/samsul bahri
Hasil karya Kaligrafi kontemporer tema perkembangan embrio. Karya yang dimunculkan oleh Mukromin, seorang pemuda asal Desa Muaro Jambi, Kabupaten Muarojambi. (Juli 2019) 

Seni Kaligrafi Kontemporer Asal Muarojambi, Mukronim Jual Lewat Sosmed, Mulai Rp 150 Ribuan

Laporan Wartawan Tribun Jambi Samsul Bahri

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI-Kaligrafi Kontemporer mungkin masih terdengar begitu samar terhadap kalimat tersebut.

Kaligrafi kontemporer merupakan suatu seni yang memadupadankan antara seni kalografi dengan keindahan alam dan di luar dari kaidah atau ketentuan pembuatan kaligrafi.

Karya inilah yang dimunculkan oleh Mukromin, seorang pemuda asal Desa Muaro Jambi, Kabupaten Muarojambi.

Lebih kurang satu tahun belakangan ini, Mukromin mulai mengasah sedikit demi sedikit keahliannya dalam memoles kain kanvas dengan menggunakan kuas untuk membuat kaligrafi kontemporer

Untuk ide pembuatan, selama ini menurutnya datang kapan saja, terkadang jika memang ide itu tidak muncul alias mentok tidak ada ide.

Ia mulai memanfaatkan internet sebagai sarana untuk memunculkan idenya dalam membuat kaligrafi kontemporer.

"Kalo untuk ide itu datang kapan saja, kadang kalo suntuk tidak ada ide itu buka hp, liat di internet cari-cari ide gambar tentang dunia khayal yang ada pemandangan-pemandangan."

"Nah itu kita kombinasikan dengan ayat-ayat dalam al-quran," ujarnya.

Mukromin yang saat ini mengajar di Pondok Pesantren menyebutkan bahwa setiap kaligrafi kontemporer memiliki makna-makna tersirat sesuai dengan ayat-ayat al-quran yang dipadupadankan dengan berbagai bentuk atau rupa yang juga tidak lari dari makna ayat tersebut.

Sehingga apa yang tersirat dari ayat-ayat al- quran tersebut bisa tergambarkan dengan jelasa dalam wujud sebuah lukisan.

"Jadi kalo kita mau mulai bikin itu yang utamanya adalah kita pikirkan ayat apa yang ingin kita gunakan."

"Kemudian baru kita cari makna atau tentang apa ayat itu kemudian baru kita pikirkan temanya, misalnya ayat tentang perkembangan embrio," jelasnya.

Sedikit diulas oleh Mukromin bahwa mengenai ayat tentang perkembangan emrio diaplikasikannya ke dalam Kaligrafi kontemporer dengan menelik makna dari ayat tersebut dan dipadukan dengan gambaran perkembangan embrio secara keilmuan biologis.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved