Selamat Ulang Tahun Ke-58 Jokowi, Ini Kisah Pacaran 4 Tahun Menaklukkan Hati Iriana untuk Menikah

Ulang tahun Jokowi hari ini, mengingatkan akan kisah masa kecil hingga pernikahannya yang sederhana. Berikut ini kisah Joko Widodo 'menaklukkan hati' perempuan bernama Iriana.

TRIBUNJAMBI.COM - Banyak yang belum mengetahui, hari ini merupakan ulang tahun Jokowi yang ke-58.

Presiden Joko Widodo (Joko Widodo) atau Jokowi lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 21 Juni 1961.

Jokowi lahir dari pasangan Noto Mihardjo dan Sudjiatmi. Dia merupakan anak sulung dan putra satu-satunya dari empat bersaudara. ( ulang tahun Jokowi )

Saudaranya semua adik perempuan, yaitu Iit Sriyantini, Ida Yati dan Titik Relawati.

Sebenarnya, Jokowi memiliki seorang adik laki-laki bernama Joko Lukito, namun meninggal saat persalinan.

Baca Juga

 Kaesang Pangarep dan Gibran Mengejek Chef Arnold Poernomo, Suruh Jadi Tukang Parkir

 Sri Mulyani Turun Gunung Menguji Skripsi Mahasiswa UI, Judul Bikin Penasaran Rasa Rapat Kabinet

 Hubungan Rocky Gerung dan Dian Sastro Zaman Kuliah, Ini Isi Skripsi Cinta yang Bikin Pening

 Siapa Sebenarnya Soegianto Sulistiyono? Ternyata Statusnya Bukan Ahli IT dari Unair Surabaya

 Foto-foto Ayu Ting Ting Dipangku Dedi Mulya Beredar, Posisi Pangkuan Kelewat Mepet

Ayahnya berasal dari Karanganyar, sementara kakek dan neneknya berasal dari sebuah desa di Boyolali.

Sebelum berganti nama, Joko Widodo memiliki nama kecil Mulyono.

Sekolah Kampung Lalu ke UGM

Pendidikan dasar Jokowi kecil di SD Negeri 112 Tirtoyoso, yang dikenal sebagai sekolah untuk kalangan menengah ke bawah.

Waktu kecil, dia berdagang, mengojek payung dan jadi kuli panggul untuk mencari sendiri keperluan sekolah dan uang jajan sehari-hari.

Saat anak-anak lain ke sekolah dengan sepeda, ia memilih untuk tetap berjalan kaki.

Mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai bekerja sebagai penggergaji di umur 12 tahun. Jokowi kecil telah mengalami penggusuran rumah sebanyak tiga kali. ( ulang tahun Jokowi )

Jokowi kemudian masuk ke SMP Negeri 1 Surakarta. Setelah itu, dia ingin masuk ke SMA Negeri 1 Surakarta, namun gagal sehingga pada akhirnya ia masuk ke SMA Negeri 6 Surakarta.