Kisah Militer RI
Bak Film 'Captain Philips', Kisah Denjaka Habisi Perompak Somalia Secepat Kilat Kala Selamatkan WNI
Bak Film 'Captain Philips', Kisah Denjaka Habisi Perompak Somalia Secepat Kilat Kala Selamatkan WNI
Bak Film 'Captain Philips', Kisah Denjaka Habisi Perompak Somalia Secepat Kilat Kala Selamatkan WNI
TRIBUNJAMBI.COM - Pernah menonton film 'Captain Philips'? Kisah pasukan penyelamat sandera dari perompak. Kisah satu ini sama persisnya dengan film itu saat pasukan elite TNI AL, Denjaka beraksi.
Sebuah apal kargo diserbu perompak Somalia, saat berada di perairan Laut Arab, satu di antara perairan di dunia yang rawan pembajakan.
Film yang dibintangi Tom Hanks ini mengisahkan Kapten Richard Phillips dan 20 orang Anak Buah Kapal (ABK), dalam Kapal Maersk Alabama yang mengangkut 17.000 ton kargo. Kapal ini diikuti dua kapal kecil, yang ternyata merupakan perompak.
Perompak berhasil naik ke kapal dan melakukan penyanderaan. Kapten Phillips berusaha mempertahankan kapal, sembari meminta bantuan Angkatan Laut datang.
Kisah ini seperti yang dialami Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak di perairan Somalia. Peristiwa pembajakan itu terjadi pada 16 Maret 2011 itu disebut-sebut mirip film Captain Phillips.
Pemerintah RI mengirim pasukan elite TNI untuk pembebasan sandera dan kapal. Personel berkemampuan khusus dari Marinir, Denjaka, Kopaska dan Kopassus diberangkatkan.
Baca: Clearance Sale, Matahari Lippo Plaza Jambi Beri Potongan Harga Hingga 75 Persen
Baca: Anggota Kopassus Ini Bertahan Hidup dengan Pura-pura Mati Disamping Jasad Rekannya, Sosok Ini Datang
Baca: Lagi Promo, Hypermart WTC Batanghari Beri Diskon 40 Persen untuk Mainan Anak
Baca: Masa Pelayanan Terbatas BPJS Kesehatan Jambi Layani 213 Peserta
Baca: Di Luar Rumah Saat Hujan Deras, Warga Pemayung Tewas Tersambar Petir
Di sini kemampuan Denjaka pasuka elite TNI AL teruji, personelnya memiliki keistimewaan tersendiri.
Detasemen Jala Mangkara atau Denjaka ini merupakan pasukan elite yang anggotanya memiliki kualifikasi tinggi, jauh di atas rata-rata.
Markas Komando Korps Marinir menerbitkan buku tentang keberhasilan membebaskan sandera Kapal MV Sinar Kudus.
Buku setebal 184 halaman itu membeberkan lengkap, bagaimana rapat-rapat dijalankan, latihan dilakukan, hingga keputusan diambil Komandan Satgas Merah Putih, Mayjen TNI (Mar) M Alfan Baharudin, untuk menyergap para perompak tersebut.
Saat itu, kapal MV Sinar Kudus yang bermuatan ferro nikel berlayar dari Sulawesi menuju Rotterdam Belanda, dibajak.
TNI memburu perompak Somalia, setelah kapal yang dioperasikan PT Samudera Indonesia dibajak di perairan Laut Arab.
Presiden SBY meminta agar dilakukan langkah untuk melindungi WNI yang disandera dan membebaskan MV Sinar Kudus melalui berbagai opsi.
Operasi pembebasan sandera kapal MV Sinar Kudus merupakan sebuah operasi untuk membebaskan awak kapal MV Sinar Kudus yang disandera di Somalia.
Baca: Kurangi Jumlah TPS, KPU Batanghari Akan Lakukan Regrouping Saat Pilkada Serentak
Baca: Empat Napi Rutan Sungai Penuh Kabur, Kakanwil Kemenkumham Jambi Ancam Pecat Sipir
Baca: Pejabat DLH Batanghari Disebut Punya Sumur Minyak Ilegal, Parlaungan: Itu Tidak Mungkin
Dalam pembebasan itu, dibentuklah Satgas Merah Putih. Satuan tugas militer ini dibentuk untuk menyelamatkan awak kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak, secara milter.
Satgas melibatkan dua kapal fregat, yaitu KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355 dan KRI Yos Sudarso-353, satu kapal LPD KRI Banjarmasin-592 dan satu helikopter, “Sea Riders” dan LCVP.
