Mayat Tanpa Kepala di Ogan Ilir
Warga Dengar Jeritan Dari Rawa Lokasi Korban Mutilasi di Ogan Ilir Ditemukan Tanpa Kepala dan Tangan
Warga mengaku dengar suara jeritan dari rawa tempat Karoman warga Desa Pinang Mas, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir (OI) ditemukan
Warga Dengar Jeritan Dari Rawa Lokasi Korban Mutilasi di Ogan Ilir Ditemukan Tanpa Kepala dan Tangan
TRIBUNJAMBI.COM - Warga mengaku dengar suara jeritan dari rawa tempat Karoman warga Desa Pinang Mas, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Ogan Ilir (OI) ditemukan.
Suara jeritan tersebut terdengar pada Kamis dinihari lewat tengah.
Kasus kematian Karoman yang masih menjadi misteri itu kini tengah diselidiki polisi.
Karoman ditemukan tewas dengan kondisi tubuh tidak utuh, di mana kepala dan kedua tangan korban hilang pada Kamis (6/6/2019) lalu.
Polisi kini tengah melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi terkait kasus ini.
"Ada sejumlah saksi, di antaranya yang sempat mendengar jeritan dari arah rawa pada Kamis pagi sekira pukul 02.30," kata Kasat Reskrim Polres OI, AKP Malik Fahrin Husnul Aqif usai proses evakuasi mayat korban, Kamis (6/6/2019).
Dijelaskan Kasat Reskrim, menurut keterangan keluarga korban, Karoman meninggalkan rumah pada Rabu (5/6/2019) malam pukul 21.00 untuk mencari ikan di rawa.
Baca: Kronologi Kerusuhan 87 Rumah Warga di Desa Gunung Jaya Dibakar, 700 Mengungsi, Kami Lari ke Hutan
Baca: Direktur BPN Prabowo-Sandi Pilih Naik Kereta Daripada Lewat Tol Trans Jawa, Ungkap Alasannya
Namun hingga larut malam, Karoman tidak kunjung pulang.
Hingga keesokan harinya, korban ditemukan tewas di rawa desa setempat pukul 10.00.
"Korban ditemukan dalam keadaan tanpa kepala dan kedua tangan. Saat ini kami terus lakukan penyelidikan, memeriksa saksi-saksi," terang Kasat Reskrim.
Dikenali Dari Pakaiannya
Karoman yang ditemukan tewas dengan kondisi terkena mutilasi, dikenali pihak keluarga dari pakaian yang dikenakannya.
Selain dikenali dari baju yang dikenakan, keluarga juga mengenali korban dari tanda lahir bawaan yang ada pada korban.
"Kami yakin itu Karoman, dari tahi lalat yang ada di kaki kanannya. Makanya, selain melihat baju yang kenakan sebelum berangkat, ada tahi lalatnya itu," ujar Syarifudin saat ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Kamis (6/6/2019).
