Kasus Makar

Sering Rilis Kasus Ancaman Pembunuhan, Kapolri Dikritik, Pengamat Intelijen: Semacam Membangun Opini

Sering Rilis Kasus Ancaman Pembunuhan, Kapolri Dikritik, Pengamat Intelijen: Semacam Membangun Opini

Editor: Andreas Eko Prasetyo
(ANTARA FOTO/DHEMAS REVIYANTO)
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah) disaksikan Menko Polhukam Wiranto (kiri) dan Kepala KSP Moeldoko (kanan) menunjukkan barang bukti senjata api saat menyampaikan konferensi pers perkembangan pascakerusuhan di Jakarta dini hari tadi, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (22/5/2019). 

Sering Rilis Kasus Ancaman Pembunuhan, Kapolri Dikritik, Pengamat Intelijen: Semacam Membangun Opini

TRIBUNJAMBI.COM - Pihak kepolisian saat ini sedang mendalami kasus ancaman pembunuhan 4 tokoh nasional dan pimpinan lembaga survei saat aksi 22 Mei lalu.

Bahkan belakang, pihak Polri sering melakukan press rilis mengenai kasus itu dan membeberkan nama-nama targetnya.

Pengamat Intelejen, Soeripto menanggapi adanya rencana pembunuhan terhadap empat tokoh nasional seperti yang diinformasikan oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian pada Selasa (28/5/2019).

Dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube tvOne, Kamis (30/5/2019), Soeripto menilai seharusnya polisi saat menemukan informasi demikian langsung melakukan penelusuran lebih dalam.

Menurutnya juga harus dilihat rencana tersebut hampir pasti ataupun tidak.

Menurutnya tidak perlu dirilis dan segera dilakukan operasi penyelidikan

"Dan enggak usah diumumkan, enggak usah dirilis langsung saja, nanti setelah hasilnya ternyata yang bersangkutan terbukti atau punya indikasi kuat melakukan pembunuhan, baru diumumkan," tuturnya.

Ia lantas menduga apabila merilis hal yang belum dilkaukan penyelidikan terkesan membangun opini masyarakat.

"Jadi bisa terkesan bahwa rilis itu semacam membangun opini, semacam memberikan kepada masyarakat 'say war' dan ini menurut saya kurang baik dan itu tidak mendidik kepada kehidupan bangsa dan negara," pungkasnya.

Lihat videonya:

Reaksi Menteri Pertahanan

Sementara itu, Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu tak yakin dengan rencana pembunuhan oleh kelompok tertentu tersebut, dikutip dari tvOne.

Ia menilai, pengakuan tersangka tersebut mungkin hanya sebatas gertakan.

“Saya rasa enggak begitu lah. Masak sesama anak bangsa begitu? Mungkin hanya ngomong saja itu,” ujar Ryamizard, Rabu.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved