Mengenal Anwar Usman Ketua Mahkamah Konstitusi, Pernah Jadi Guru Honorer Hingga Menjadi Bintang Film

Anwar Usman dikenal sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2018-2020. Sebelum berkiprah sebagai hakim, Anwar Usman memulai kariernya sebagai

Editor: andika arnoldy
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Wakil Ketua MK, Anwar Usman berbicara kepada wartawan di gedung MK, Jakarta, Senin (11/4/2016). Anwar Usman kembali terpilih menjadi Wakil Ketua MK untuk periode 2016-2018, hasil dari rapat permusyawarahan hakim (RPH). 

TRIBUNJAMBI.COM- Anwar Usman dikenal sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2018-2020. Sebelum berkiprah sebagai hakim, Anwar Usman memulai kariernya sebagai guru honorer di sebuah sekolah dasar di Jakarta.

Istri Anwar Usman, Hj. Suhada merupakan seorang bidan yang mengurus Rumah Sakit Wijaya Kusuma, Lumajang dan Rumah Sakit Budhi Jaya Utama, Depok. Pernikahannya dengan Suhada, mereka dikaruniai tiga orang anak yaitu, Kurniati Anwar, Khairil Anwar, dan Sheila Anwar.

Selain menjadi Ketua MK, Anwar Usman juga diangkat menjadi Ketua Yayasan di tempatnya pertama kali mengajar yang sekarang sudah berubah menjadi sebuah yayasan dengan berbagai jenis dan tingkatan pendidikan.

Anwar Usman selalu menjadikan keluarga sebagai penopang kariernya yang utama. Berkat dukungan istri dan ketiga anaknya lah Anwar Usmanbisa mencapai titik puncak kariernya sebagai hakim konstitusi.

Baca: Mengapa Tiba-tba Amien Rais Jadi Pesimis Prabowo Subianto Menang di Mahkamah Konstitusi ?

Baca: Ini 6 Tim Pengacara KPU Hadapi Gugatan Hasil Pemilu, dan Daftar Pengacara BPN Prabowo-Sandi

Baca: Sempat Tak Percaya Pada MK, BPN Prabowo-Sandi Yakin Bakal Menang karena Ada Sosok yang Satu Ini

 Masa Kecil

Anwar Usman menghabiskan sebagian masa kecilnya di Nusa Tenggara Barat. Anwar Usman dibesarkan di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Bima, Nusa Tenggara Barat. Setelah lulus dari SDN 03 Sila, Bima pada 1969, Anwar Usman melanjutkan pendidikannya di luar desa dan harus meninggalkan orang tuanya.

Anwar Usman melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) sampai 1975. Pria kelahiran Bima ini menghabiskan pendidikannya di PGAN selama enam tahun. Selama enam tahun tersebut Anwar Usman banyak belajar mengenai disiplin dan kemandirian. Setelah menyelesaikan pendidikan gurunya, Anwar Usman atas restu ayah dan ibunya merantau ke Jakarta.

Riwayat Karier

Anwar Usman dan Aswanto terpilih secara voting sebagai Ketua dan Wakil Ketua MK periode 2018-2020.
Anwar Usman dan Aswanto terpilih secara voting sebagai Ketua dan Wakil Ketua MK periode 2018-2020. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sebelum dikenal sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2018-2020, Anwar Usman mengawali kariernya sebagai guru honorer pada 1975. Anwar Usman pernah menjadi guru honorer di SD Kalibaru Jakarta. Saat berprofesi sebagai guru, Anwar Usman melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta. Anwar Usman mendapat gelar sarjana hukumnya pada 1984.

Selama menjadi mahasiswa, Anwar Usman aktif dalam kegiatan teater di bawah asuhan Ismail Soebarjo. Anwar Usman tergabung dalam anggota Sanggar Aksara.

Pada 1980, Anwar Usman pernah beradu akting dalam sebuah film garapan sutradara Ismail Soebardjo yang dibintangi oleh Nungki Kusumastuti, Frans Tumbuan, dan Rini S. Bono. Walaupun hanya mendapatkan peran kecil, bagi Anwar Usman hal tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bisa bergabung dengan sutradara sehebat Bapak Ismail Soebarjo. Saat itu filmnya yang berjudul ‘Perempuan dalam Pasungan’ mendapat penghargaan sebagai Film Terbaik dalam ajang Piala Citra.

Namun, saat film ‘Perempuan dalam Pasungan’ sampai ke Bima, Anwar Usman mendapat kritik dari orang tuanya. Dalam film tersebut terdapat adegan Anwar Usman jalan berdua dengan seorang perempuan di Pasar Cikini yang menghebohkan warga kampung Anwar Usman di Bima pada saat itu. Setelah ayahnya tahu, keterlibatan Anwar Usman muda dalam dunia perfilman ditentang oleh ayahnya.

Keterlibatannya dalam dunia teater menjadi salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi Anwar Usman. Dunia teater mengajarkan Anwar Usman banyak hal termasuk filosofi kehidupan. Menurut Anwar Usman, dunia teater mengajarkan kebajikan, cara bersikap, dan bertutur kata yang baik.

Setelah mendapatkan gelar sarjana hukum pada 1984, Anwar Usmanmengikuti tes calon hakim dan dinyatakan lolos. Kemudian Anwar Usmandiangkat menjadi calon hakim Pengadilan Negeri Bogor pada 1985. Mulai dari titik inilah kariernya sebagai hakim dimulai.

Baca: Viral Video Brimob Pukuli Pria hingga Tewas di Kampung Bali, Mabes Polri Bantah dan Beri Penjelasan

Baca: Markas Brimob Watumas Purwokerto Diserang, Satu Polisi Luka di Kepala, Warga Sempat Mengira Petasan

Baca: Sejak 1941, Tradisi Unik Masjid Bersejarah di Bungo, Pukul Beduk Tiap 1 Jam Selama Ramadan

Anwar Usman dikenal sebagai sosok yang sederhana. Anwar Usman tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan menduduki jabatan sebagai hakim konstitusi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved