Pilpres 2019
Masih Ramai Tim Bentukan Jenderal Wiranto, Rocky Gerung: Penguasa Gaji Akademisi Intai Warganegara
Namun Kontroversi Soal Tim Asistensi Hukum Bentukan Menteri Politik Hukum dan Keamanan RI, Jenderal TNI (Purn) Wiranto, masih terus menjadi pembicaraa
TRIBUNJAMBI.COM- Hasil Pilpres 2019 belum berakhir. Meski KPU telah menetapkan hasil Pilpres 2019
Namun Kontroversi Soal Tim Asistensi Hukum Bentukan Menteri Politik Hukum dan Keamanan RI, Jenderal TNI (Purn) Wiranto, masih terus menjadi pembicaraan.
Diketahui Tim ini untuk mengkaji ucapan-ucapan tokoh di media sosial untuk menghindari disintegrasi bangsa.
Namun tim asistensi hukum ini menuai pro dan kontra.
Yang kontra di antaranya akademisi Rocky Gerung.
Tim asistensi hukum yang dibentuk Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto sudah mulai efektif bekerja.
Pada Kamis (9/5/2019), Wiranto memimpin rapat yang dihadiri oleh para pakar dalam tim tersebut.
Baca: KENAPA Tiba-tiba Prabowo Subianto Memberi Pesan dan Memohon pada Peserta Rombongan 22 Mei, Ada Apa?
"Sudah dibahas semuanya tadi oleh pakar hukum yang kita kumpulkan untuk membantu menelaah menilai melakukan evaluasi apakah aksi yang meresahkan masyarakat itu masuk kategori yang mana, pasalnya berapa, mau diapakan," kata Wiranto kepada wartawan usai rapat.
Ternyata pembentukan tim ini menuai pro dan kontra.
Kritik salah satunya datang dari pengamat politik Rocky Gerung.
Dalam kicaunnya Rocky menyindir dengan mengibaratkan negara tengah mengancam warga negaranya sendiri.
"Negara Mengancam Warganegara, Ajaib!," tulisnya.
"Warga negara ngancam balik dituduh makar,ajaib," jawab akun @dyla_se.
Rocky kembali membalas: Big Brother is watching you!
Tak sampai disitu Rocky menjelaskan tentang fungsi demokrasi sesungguhnya.