Safrial: Mangrove Bisa Dijadikan Tujuan Destinasi Wisata dan Meningkatkan Perekonomian
Bupati Tanjab Barat Ir Safrial kembali melakukan penanaman pohon mangrove tahap II, di bibir pantai menuju pelabuhan roro Kuala Tungkal.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Teguh Suprayitno
Safrial : Mangrove Bisa Dijadikan Tujuan Destinasi Wisata dan Meningkatkan Perekonomian
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Bupati Tanjab Barat Ir Safrial kembali melakukan penanaman pohon mangrove tahap II, di bibir pantai menuju pelabuhan roro Kuala Tungkal.
Keberadaan ekosistem hutan mangrove sangat penting secara ekologis, berfungsi sebagai penahan erosi dan abrasi air laut.
“Tidak menutup kemungkinan ke depannya bisa dikembangkan sebagai tujuan destinasi wisata di Kabupaten Tanjab Barat,” kata bupati sesaat sebelum melakukan penanaman mangrove.
Safrial berharap kegiatan ini tidak diukur dari jumlah bibit mangrove yang ditanam, melainkan dari keberhasilan pemulihan lahannya.
Dia juga mengajak agar masyarakat sekitar harus terlibat aktif dalam rehabilitasi hutan mangrove tersebut.
"Sebaiknya pelibatan masyarakat lokal dalam rehabilitasi mangrove menjadi penting. Masyarakat bukan lagi menjadi objek atau pekerja saja, tetapi menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujarnya.
Baca: Hasil Real Count KPU Batanghari, Prabowo-Sandi Menang Telak, Suara Selisih 23 Ribu
Baca: Ribuan Form C1 Palsu Ditemukan, BPN Merasa Bingung dengan Itu, Andre Rosiade: Publik Harus Kritis
Baca: Isi WA dengan Fadli Zon Terungkap, Ratna Sarumpaet tak Cuma Kirim Foto Lebam, Tapi Juga Minta Uang
Baca: Angka Partisipasi Pemilih di Kota Jambi Melebihi Target, KPU Beberkan Penyebabnya
Baca: VIDEO: Viral Benda Bersinar Mirip Meteor Jatuh di Langit Jawa Timur, Warga Probolinggo Heboh
Sebelumnya, Pemkab Tanjab Barat menggelar rapat koordinasi bersama Kemenko Bidang Kemaritiman membahas pengelolaan lingkungan Kawasan Pantai Timur Sumatera dengan memanfaatkan mangrove untuk peningkatan ekonomi masyarakat dan pemerataan.
Dalam pemaparannyan bupati menyampaikan luasan hutan mangrove di tiga kecamatan di Tanjung Jabung Barat yang mencapai belasan ribu hektare.
"Luas mangrove 17.000 hektare di 3 kecamatan yaitu Pengabuan, Kuala Betara, Tungkal Ilir," ujar Bupati.
Disampaikan bupati, arah kebijakan dan strategi pengembangan mangrove Kabupaten Tanjab Barat yaitu fungsi ekologis, fungsi ekonomi , dan fungsi sosial.
Untuk pelestarian hutan mangrove, pemerintah selalu memberikan sosialisasi tentang fungsi hutan mangrove untuk menjaga kelestariaan lingkungan hidup.
Dikatakan Safrial, pemerintah berharap dari mangrove ada fungsi ekonomi dengan mendatangkan wisatawan.
Pemkan Tanjab Barat juga mendapatkan bantuan dari pusat untuk pembuatan jalur tracking dan menara pantau untuk melihat mangrove dan laut.
Sementara Asisten Deputi, Kemenko Kemaritimana Sahat Panggabean menekankan bahwa Kemenko Kemaritiman akan memberi penekanan pada poin-poin yang selama ini menjadi kendala rehabilitasi mangrove.
