Moeldoko Pastikan Pertemuan Jokowi-Prabowo Tinggal Tunggu Waktu, Budi: Jangan Gertak Kami

Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi menyatakan hasil keputusan resmi dari KPU

Editor: Nani Rachmaini
Jenderal Moeldoko saat tampil di Mata Najwa. 

Moeldoko Pastikan Pertemuan Jokowi-Prabowo Tinggal Tunggu Waktu, Budi: Jangan Gertak Kami

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko memastikan pertemuan antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto hanya menunggu waktu yang tepat.

Rencana pertemuan keduanya ini sebagai upaya rekonsiliasi paska gelaran Pemilu Presiden 2019.

“Ada saatnya, ya (Pertemuan Jokowi dan Prabowo). Kita akan menunggu saat yang tepat,” kata Moeldoko di acara sukuran kemenangan Jokowi-Kiai Maruf di DPP Projo, Senin (22/4/2019) malam.

Kepala Staf Kepresidenan itu pun mengatakan, pertemuan para elit politik sebagai bentuk upaya rekonsiliasi sangat diperlukan. Mendinginkan suasana di tengah masyarakat pascapemungutan suara Pemilu serentak 2019.

“Melihat kondisi situasi yang saat sekarang seperti ini, perlu adanya pertemuan tingkat para elite, agar yang di bawah itu menjadi tenang,” ujar Moeldoko.

“Untuk itu maka para elite perlu untuk berkomunikasi sehingga yang di bawah itu tidak seperti saat ini, perlu kita dinginkan kembali,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi menyatakan hasil keputusan resmi dari KPU mengenai hasil Pilpres 2019 masih menunggu hingga 22 Mei 2019. Akan tetapi masih bertebaran mengenai hasilnya yang harus segera di luruskan.

"Pasangan Jokowi- Amin dipastikan memperoleh mandat rakyat dengan perolehan 55, 4%. Hitungan real count internal kami seperti itu. Tapi kami menghormati keputusan dan ketetapan KPU hingga batas waktu ditetapkan, " ujar Budi Arie Setiadi.

"Demokrasi harus terus berlanjut. Jangan ada yang ngancam- ngancam pakai People Power. Memangnya kita nggak bisa Poeple Power? Jangankan Poeple Power, revolusi pun kami siap untuk membela NKRI dan rakyat," Budi Arie mengingatkan.

Negara ini, tegasnya adalah hasil produk Revolusi. Kemerdekaan bangsa ini, lanjutnya lagi adalah anak kandung dari gerakan rakyat.

Dan hampir seluruh aktivis yang dibelakang Jokowi- Kiai Maruf Amin, katanya lagi adalah anak kandung reformasi yang lahir dari pergolakan dan arus besar perubahan bangsa.

"Jangan main gertak dan ngancam-ngancam. Kami tidak akan gentar dan tak pernah takut dengan intimidasi dan teror," ujar Budi.

"Kami siap kepung dan menduduki KPU jika keputusan rakyat di selewengkan dan di rampok. KPU harus independen, transparan dan profesional. Mari kita kawal bersama, " pungkas Budi.

(*)

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved