Editorial
Pemilu 2019 di Jambi, dari Pembakaran Kotak Suara Hingga Pemukulan Jangan Anarki dan Provokasi
ADANYA pembakaran kotak suara Pemilu 2019 di Kabupaten Kerinci, haruslah diusut tuntas oleh polisi. Belasan kotak itu berasal dari tiga TPS.
ADANYA pembakaran kotak suara Pemilu 2019 di Kabupaten Kerinci, haruslah diusut tuntas oleh polisi. Belasan kotak itu berasal dari tiga TPS.
Tindakan mengacaukan proses pemilihan umum adalah tindakan yang sangat merugikan bangsa, apalagi di tengah situasi yang rawan semacam penghitungan suara saat ini.
Karena itu kita sambut baik upaya kepolisian untuk bergerak cepat mengusut tuntas kasus pembakaran yang terjadi pada dini hari tersebut.
Syukur, kesigapan aparat Polda Jambi berbuah mendapat titik terang dengan teridentifikasinya pelaku.
Kabupaten Kerinci memang termasuk daerah yang rawan dalam penyelenggaraan pemilu. Bahkan di luar pesta demokrasi sekalipun, konflik horizontal kerap terjadi di sana.
Gesekan yang terjadi seringkali berujung perilaku anarkis dan destruktif.
Pembakaran terjadi di tiga TPS di wilayah Kota Sungai Penuh, tepatnya di Desa Koto Padang, Kecamatan Tanah Kampung.
baca juga
Baca: Update Pembakaran 15 Kotak Suara di Sungai Penuh, Kapolda Jambi Akui Telah Identifikasi Pelaku
Baca: Pembakaran Sejumlah Kotak Suara di Dapil 3 Kota Sungaipenuh, Caleg PDIP Ini Merasa Dirugikan
Baca: Ini Komentar Ketua Panwaslu Kota Sungai Penuh Terkait Pembakaran Kotak Suara, Ada Kemungkinan PSU
Dari keterangan polisi hasil penyelidikan sementara, pelaku sudah teridentifikasi, sehingga ini memang peristiwa yang disengaja
. Kapolda Jambi menyebut secara umum, tiga hari penyelenggaraan pemilu serentak 2019 ini, kondisi di Provinsi Jambi berlangsung kondusif.
Upaya-upaya untuk mengacaukan, atau membuat pelaksanaan pemilu terganggu apapun tindakannya, haruslah ditindaklanjuti dengan segera, agar tak sampai menguntungkan pihak tertentu.

Dalam beberapa waktu ke depan, sampai tuntasnya pelaksanaan pemungutan suara tertunda, dan proses penghitungan oleh KPU selesai, diharapkan tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Entah itu kecurangan, atau upaya mengganggu kinerja petugas, dan tindakan provokasi oleh pihak-pihak tertentu.
Saat ini telah berseliweran konten-konten provokatif di media sosial, yang berpotensi memecah belah dan membuat situasi tak kondusif.
Mudah-mudahan semua pihak mau menahan diri, dan menyerahkan pada aparat dan petugas penyelenggara pemilu untuk bekerja dengan sebaik-baiknya. Mari awasi bersama. (*)