Pemilu 2019
9 Polisi dan Petugas KPPS Meninggal Dunia Jadi Kabar Duka Dibalik Penyelenggaraan Pemilu 2019
9 Polisi dan Petugas KPPS Meninggal Dunia Jadi Kabar Duka Dibalik Penyelenggaraan Pemilu 2019
9 Polisi dan Petugas KPPS Meninggal Dunia Jadi Kabar Duka Dibalik Penyelenggaraan Pemilu 2019
TRIBUNJAMBI.COM - Lancarnya pesta demokrasi di Indonesia yang jatuh di tanggal 17 April 2019 kemarin diwarnai berita duka.
Kabar duka turut menyelimuti pesta demokrasi Pemilihan Umum atau Pemilu 2019.
Anggota kepolisian dan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sebanyak 9 orang meninggal dunia saat bertugas di Pemilu 2019.
Petugas KPPS maupun polisi/TNI yang bertugas berjatuhan akibat terlalu lelah menuntaskan rekapitulasi hingga Kamis (18/4/2019) dini hari.
Innalillahi wa innaillaihi roji’un..
Selamat jalan abangda baik hati.. Kemarin masih bersama kami. Sekarang beliau meninggalkan kita semua.. Wafat saat melaksanakan tugas pengamanan Pemilu di NTT.. Semoga semangat pengabdian beliau bisa menjadi sari tauladan bagi kami semua.. RIP *BJP. Drs. SYAIFUL ZACHRI.* Semoga Almarhum husnul chotimah, diampuni dosanya dan Kel yg ditinggalkan diberi ketabahan, kesabaran dan keikhlasan. Aamiin YRA #kmupdates
Baca Juga:
Pemilu Legislatif di Provinsi Jambi, Golkar Klaim Menang di 4 Kabupaten
Pilih Prabowo, Teuku Wisnu Ungkap Sifat Asli Capres 02 Itu di Hadapan Raffi Ahmad yang Pilih Jokowi
Buru Pelaku Spesialis Pencurian, Polisi Tetapkan Warga Tahtul Yaman, Pelayangan ini Jadi DPO
Cek di pemilu2019.kpu.go.id - Hasil Real Count KPU, 2 Provinsi Jadi Lumbung Suara Prabowo & Jokowi
Selain itu ada dua orang ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara ( KPPS) diketahui meninggal dunia akibat kelelahan saat bekerja di tiap Tempat Pemungutan Suara - TPS wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Mereka adalah Supriyanto (54), Ketua KPPS TPS 11 Kampung Ciburaleng, Desa Cidugaleun, Kecamatan Cigalontang, dan Jeje (60), ketua KPPS TPS 2 warga Kampung Mandalamekar, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya.
Kedua orang tersebut meninggal tak lama berselang selesai melakukan penghitungan suara di TPS-nya masing-masing, Kamis (18/4/2019) kemarin.
Kedua korban telah disemayamkan di masing-masing rumah duka Kamis malam tadi.
Selain itu, kedua ketua KPPS yang meninggal tersebut memiliki riwayat penyakit jantung dan bronkhitis.
Ketua Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) Cigalontang, Iman mengatakan, korban meninggal dunia disebabkan kurang tidur dan kelelahan hingga tidak merasakan jika dirinya memiliki riwayat penyakit bronkhitis.
Baca Juga:
Sekretaris Golkar Soal Peraihan Suara di Jambi,Semoga Hasil Survei Indo Barometer Tidak Jauh Berbeda
10 Caleg Artis yang Kemungkinan Tidak Lolos ke Parlemen Pada Pileg 2019, Siapa Saja Mereka?
Sandiaga Banyak Diam & Murung, Psikolog Ungkap Alasan Dibalik Wajah Cawapres Prabowo yang Viral Itu
Korban jatuh pingsan saat melakukan penghitungan surat suara, hingga anggota KPPS melarikan ke Puskesmas setempat tetapi nyawanya tak tertolong.
"Memang Ketua KPPS tersebut sejak dua hari itu sibuk mendirikan lokasi TPS dan mereka semua kurang tidur, kelelahan dan kecapean sampai penghitungan suara dilanjutkan lagi pagi hari untuk dimasukan ke C1. Akan tetapi, Ketua KPPS dipastikan merasakan kecapean tapi tidak dirasakannya hingga dia jatuh dan pingsan di TPS tersebut," katanya, Jumat (19/4/2019).
Iman mengungkapkan, korban selain menjadi Ketua KPPS TPS 11 juga sebagai pegawai checker PLN yang setiap bulan selalu kontrol mendatangi rumah-rumah warga.
"Penghitungan surat suara terus berjalan dan tentunya kejadian itu telah disaksikan oleh para saksi dan petugas keamanan dari Polisi, TNI dan Linmas serta masyarakat yang mana mereka juga telah memberikan pertolongan," ujarnya.
