Siapkan Dua Kapal Boat, Dishub Tanjab Timur Siapkan Penunjang Transportasi Pariwisata Pulau Berhala

Siapkan Dua Kapal Boat, Dishub Tanjab Timur Siapkan Penunjang Transportasi Pariwisata Pulau Berhala

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Kerjasama antara Pemda Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur) dengan Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, dalam pengelolaan pulau Berhala, Dinas Perhubungan Tanjab Timur, telah menyiapkan dua kapal transportasi umum, untuk wisatawan.

Kedua kabupaten tersebut sedang mempersiapkan sarana dan prasarana untuk mengembnagkan Pulau Berhala. Diantaranya dari sektor transportasi penunjang bagi para wisatawan.

Baca: Bangunan SD Milik Tanjabtim di Pulau Berhala Dibongkar, Kalah Saing dengan Milik Kepri

Baca: Sudah Ditunggu 2 Tahun, Sepeda di Depan Kantor KPK Tak Kunjung Hilang, Berdebu dan Bannya Kempis

Baca: Mahasiswa UIN Jambi Unjuk Rasa, Tuntut Perkembangan Kasus Pelecehan Seksual oleh Oknum Kabiro

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tanjab Timur, Yan Rizal saat dikonfirmasi Tribunjambi.com mengatakan, wacana tersebut sebisa mungkin dalam waktu dekat akan segera dilaksanakan.

Mengingat sebentar lagi memasuki Ramadhan yang memang setiap tahunnya banyak wisatawan berkunjung ke kawasan tersebut.

"Untuk itu kita sudah menyiapkan dua kapal boat kita yang saat ini stanby di Kecamatan Sabak Timur, dengan kapasitas 20 orang untuk satu kapal,” bebernya kepada Tribunjambi.com.

Baca: Kunjungi Tanjab Timur, Bupati Lingga Bahas Soal Pariwisata. Ini Kabar Terbaru Soal Pulau Berhala

Baca: Dibidik Sniper SAS, Komandan Kopassus yang Menyamar Ini Selamat, Saat Mereka Berhadapan Ini Terjadi

Baca: Jadwal Malam Nisfu Syaban 2019, Ini 3 Keutamaan Nisfu Syaban, Dianjurkan Amalan Shalat Malam & Puasa

Selain itu bentuk kerja sama dengan Pemda Kepri, mereka juga menyediakan satu boat kapal yang juga akan melayani trayek yang sama. Namun, bedanya mereka juga melayani dari Kabupaten Lingga dan sekitarnya menuju Pulau Berhala.

"Untuk kapasitas kapal, mereka lebih besar dengan daya tampung 50 orang, namun hanya satu boat,” jelasnya.

Dikatakannya pula, namun untuk biaya transportasi tersebut masih belum ditentukan dan masih akan dilakukan pembahasan lebih lanjut.

Sementara itu, dengan adanya wacana tersebut mendapat tanggapan beragam bagi masyarakat sekitar, ada yang menyambut baik dan ada pula yang menyayangkan khawatirannya jika nanti hari raya beroperasi akan mengurangi pendapatan musiman masyarakat sekitar.

"Dengan adanya wacana tadi ada baiknya ada pula dampak buruknya, baiknya para wisatawan akan lebih mudah dan nyaman saat ingin berwisata ke pulau berhala karena adanya transportasi dari pemerintah tadi," tuturnya.

"Tapi, yang dikhawatirkan jika hari libur atau hari besar akan mengurangi rezeki tahunan masyarakat sekitar,” tambah Yahdi (40), warga Nipah Panjang, saat dihubungi Tribunjambi.com.

(Usman Abdullah/Tribun Jambi)