Nusron Wahid Angkat Bicara Soal Perintahkan Bowo Sidik Siapkan 400 Ribu Amplop 'Serangan Fajar'

Akan tetapi Nusron Wahid membantah telah memerintahkan Bowo Sidik Pangarso menyiapkan 400 ribu amplop untuk serangan fajar.

Editor: andika arnoldy
KOMPAS.com/INDRA AKUNTONO
Kepala BNP2TKI Nusron Wahid saat menghadiri rapat di Komisi IX DPR RI, Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/4/2015). 

TRIBUNJAMBI.COM- Akhirnya Nusron Wahid angkat bicara soal dugaan keterlibatan kasus 400 ribu amplop. 

Nusron Wahid bahkan blak-blak soal kasus tersebut. 

Diketahui kasus 400 ribu amplop 'serangan fajar' terus bergulir dengan menyeret-nyeret nama baru.

Nusron Wahid, politisi Partai Golkar, disebut-sebut yang memerintahkan amplop 400 ribu itu lembar itu.

Akan tetapi Nusron Wahid membantah telah memerintahkan Bowo Sidik Pangarso menyiapkan 400 ribu amplop untuk serangan fajar.

Baca: VIDEO Perbandingan Massa Jokowi dan Prabowo Saat Kampanye di Palembang, Sumatera Selatan.

Baca: Mahasiswa Nekat Nyelinap Jendela Demi Renggut Keperawanan Siswi SMA, Rayuan Jadi Hubungan Intim

Baca: Alat Ini Diduga Dipakai untuk Mutilasi Kepala Budi Hartanto, Pelaku Buang Simpan di Mana?

Sebelumnya Bowo Sidik mengaku diminta Nusron menyiapkan amplop tersebut.

"Tidak benar," kata Nusron singkat kepada Tribunnews, Selasa (9/4/2019).

Ia mengaku tidak tahu-menahu mengenai amplop yang dituduhkan tersebut. Ia juga mengatakan tidak tahu dengan kasus itu.

Anggota DPR Bowo Sidik Pangarso menggunakan rompi oranye usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (28/3/2019). KPK menetapkan tiga orang tersangka yakni Anggota DPR Bowo Sidik Pangarso, Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia Asty Winasti, dan Seorang pihak swasta Indung serta mengamankan barang bukti uang sekitar Rp 8 miliar dalam pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu yang telah dimasukkan dalam amplop pada 84 kardus terkait dugaan suap pelaksanaan kerja sama pengangkutan di bidang pelayaran antara PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG) dengan PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Anggota DPR Bowo Sidik Pangarso menggunakan rompi oranye usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (28/3/2019). KPK menetapkan tiga orang tersangka yakni Anggota DPR Bowo Sidik Pangarso, Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia Asty Winasti, dan Seorang pihak swasta Indung serta mengamankan barang bukti uang sekitar Rp 8 miliar dalam pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu yang telah dimasukkan dalam amplop pada 84 kardus terkait dugaan suap pelaksanaan kerja sama pengangkutan di bidang pelayaran antara PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG) dengan PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sebelumnya, pengacara Bowo Sidik Pangarso, Saut Edward Rajagukguk, menyatakan jika kliennya mendapat 'perintah' dari Nusron Wahid.

Pernyataan Saut terkait kasus suap yang menjerat Bowo. Diketahui Bowo menerima suap terkait dengan kerja sama pengangkutan pelayaran.

Yang kemudian uang suap senilai Rp 1,2 miliar dan sejumlah uang gratifikasi setotal Rp 6,5 miliar dipersiapkan Bowo untuk kebutuhan serangan fajar di Pemilu 2019.

Uang yang jika ditotal mencapai Rp 8 miliar itu dipecah oleh Bowo dalam 400 ribu amplop dalam pecahan  Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu.

"Amplop mau dibagi ke Jawa Tengah atas perintah pimpinan dia, Pak Nusron Wahid. Pimpinan di pemenangan pemilu. Bappilu (Badan Pemenangan Pemilu) Jateng-Kalimantan. Ini langsung disampaikan Bowo ke penyidik," kata Saut di Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (9/4/2019).

Ketua umum Pengurus Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Nusron Wahid.
Ketua umum Pengurus Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Nusron Wahid. (KOMPAS.com/ Ahmad Winarno)

"Ya karena dia (Bowo) diperintah ya dia bilang diperintah (oleh Nusron). (Tujuannya) supaya banyak yang memilih mereka berdua. Karena di dapil yang sama," ungkap Saut.

"Bahkan katanya 600 ribu yang menyiapkan Nurwo (Nusron Wahid). Pak wahid 600 ribu amplop, Pak Bowo 400 ribu amplop," imbuhnya.

Senada dengan pernyataan Saut, Bowo yang sehabis diperiksa KPK pada Selasa (9/4) juga mengatakan bahwa Nusron memintanya menyiapkan amplop serangan fajar.

"Nusron meminta saya untuk menyiapkan 400 ribu amplop, untuk menyiapkan itu," ucap Bowo singkat.

Fakta lainnya dari amplop-amplop serangan fajar Bowo ialah adanya cap jempol di masing-masing amplop

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved