Kisah Militer

SENDIRIAN! Komandan TNI AU Bubarkan Pasukan Gaib Lewat Perjuangan Kemerdekaan, Anak Buah Ketakutan!

Tak lama setelah seruan itu, pasukan gaib tersebut sekonyong-konyong hilang. Esoknya, anak buah Hanandjoeddin melanjutkan upaya peledakan jembatan.

Editor: Tommy Kurniawan
ist
SENDIRIAN! Komandan TNI AU Bubarkan Pasukan Gaib Lewat Perjuangan Kemerdekaan, Anak Buah Ketakutan! 

SENDIRIAN! Komandan TNI AU 'Bubarkan' Pasukan Gaib Lewat Kalimat Perjuangan Kemerdekaan

TRIBUNJAMBI.COM - Tidak banyak yang bisa diceritakan oleh Indra Cahya, anak dari H AS Hanandjoeddin, anggota TNI AU yang melegenda.

Bercerita dengan suara bergetar, Indra sesekali sempat mengusap air mata harunya karena sang ayah yang menjadi calon pahlawan nasional.

Anak ke-6 dari Hanandjoeddin ini mengenang ayahnya sebagai sosok yang bersahaja dan tidak membanggakan karir.
Bahkan ia sendiri tak banyak mengetahui jejak perjuangan ayahnya.

"Beliau tidak pernah cerita jadi kami (anaknya) tidak tahu, saat beliau meninggal saya cari arsip di lemarinya saya berikan pada Lanud Haris. Saat itu beliau bilang ke saya kaget karena bintang jasa bapak (H AS Hanandjoeddin) banyak. Saya lebih terkejut, karena baru lihat profil beliau," katanya pada Rabu (29/8/2018).

 Dua anak H AS Hanandjoeddin menunjukkan peninggalan ayahanda berupa foto dan lencana pada Rabu (29/8/2018). (Pos Belitung/Adelina Nurmalitasari)
Dua anak H AS Hanandjoeddin menunjukkan peninggalan ayahanda berupa foto dan lencana pada Rabu (29/8/2018). (Pos Belitung/Adelina Nurmalitasari) 

Dikutip dari buku ‘Sang Elang: Serangkai Kisah Perjuangan H AS Hanandjoeddin di Kancah Revolusi Kemerdekaan RI’ karya Haril M Andersen.

Kisah H AM Hanandjoeddin satu ini cukup nyeleneh.

Tidak sedikit kisah-kisah ‘nyeleneh’ dan bernuansa mistis yang dialami sejumlah petarung republik, seperti pengalaman serdadu AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia, kini TNI AU) di pedalaman Trenggalek, Jawa Timur.

Baca: 4 Langkah Mudah Cara Melacak Lokasi Pacar Menggunakan Google Maps, Pasangan Gak Bisa Bohong Lagi!

Baca: Analisis Litbang Kompas : Pertarungan Hasan Basri Agus (HBA) Dengan Mantan Kadis Rebut Kursi DPR-RI

Baca: Jelang Liga Champions, Diprediksi Tanpa Ronaldo! Nasib Juventus Mengkhawatirkan Lawan Ajax Amsterdam

Perang kemerdekaan 1945–1949 tidak hanya menghadirkan beragam kisah heroik.

Pasukan Detasemen Udara Parigi pimpinan Opsir Muda Udara III Hanandjoeddin mengalami kejadian misterius dihadang seribu pasukan gaib.

Kejadiannya terjadi pada Januari 1949 atau beberapa pekan pasca-Belanda melancarkan Agresi Militer II (19 Desember 1948).

Perjuangan H.AS Hanandjoeddin Menjadi Pahlawan Nasional (Belitong Ekspres)
Perjuangan H.AS Hanandjoeddin Menjadi Pahlawan Nasional (Belitong Ekspres) 

Gara-garanya, pasukan Hanandjoeddin hendak memutus sebuah jembatan tua di Lembah Watulimo dengan peledak.

Namun entah apa gerangan, jembatan tua dan tampak tidak kuat itu tak mau hancur oleh bahan peledak berkekuatan tinggi yang bisa menghancurkan beton.

Pasalnya tak ada api atau letupan yang dihasilkan oleh bahan peledak.

Merasa ada yang janggal dengan jembatan itu, H AS Hanandjoeddin mencari tahu asal usul jembatan itu.

Niat H AS Hanandjoeddin menghancurkan jembatan sangatlah penting.

Tujuannya, demi menghambat laju pergerakan tentara Belanda.

Ketika pasukan khusus Belanda menyerbu Yogya (Intisari)
Ketika pasukan khusus Belanda menyerbu Yogya (Intisari) 

Kala itu, jembatan dihancurkan dengan memerintahkan anak buanya yang berada di lapangan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved