Kisah Militer
3000 Anggota Bersenjata Kongo Dipencundangi! 30 personel Kopassus Menyamar Menjadi
Tapi banyak yang tahu bahwa ternyata tentara nasional kita TNI pernah membuat dunia kagum sekaligus menelan ludah karena tercengang dengan apa yang
3000 Anggota Bersenjata Kongo Dipencundangi! 30 personel Kopassus Menyamar Menjadi "Hantu Putih"
TRIBUNJAMBI.COM - Kalau bicara tentang-tentara pastilah yang terbayang di benak kita adalah seseorang yang mengenakan baju loreng dan menenteng senjata.
Banyak film-film yang mengisahkan tentang cerita peperangan produksi negeri Paman Sam yang mengambil latar belakang kisah nyata yang dialami oleh veteran prajurit perang.
Seperti Saving Private Ryan, Band of Brothers, Dunkirk dan tentunya sang pahlawan layar kaca Rambo yang bisa menghadapi puluhan musuh hanya seorang diri.
Tapi banyak yang tahu bahwa ternyata tentara nasional kita TNI pernah membuat dunia kagum sekaligus menelan ludah karena tercengang dengan apa yang mereka lakukan.
Baca: Penonton Heboh Bukan Main! Liat Aksi Luna Maya Sapa Hangat Syahrini dan Doakan Langgeng Dipanggung
Baca: 1 Syaban 1440 H Mulai Hari Ini, Berikut Niat & Hikmah Puasa Sunah Bulan Syaban Jatuh 7 April 2019
Baca: Sambil Santai di Cafe, Sahabat Mulan Jameela, Umi Pipik Soroti Pernikahan Syahrini & Reino Barack
Baca: Nikita Mirzani Sindir Bintang Tamu TV yang Dibayar Rp750 Ribu: Nenek Peot, Tunjukkan Kontrakmu!
Melansir dari Artileri.org, Kopassus sebagai bala tentara utama Indonesia pernah menjalankan misi yang dianggap mustahil oleh seluruh angkatan bersenjata di dunia.
Kejadiannya berawal pada tahun 1962 di negara Kongo yang waktu itu sedang bergejolak.
TNI kembali diminta oleh United Nations/Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengirim pasukan perdamaian ke Kongo.
Di bawah pimpinan Letjen TNI Kemal Idris pasukan perdamaian indonesia tersebut diberi nama Kontingen Garuda III (Konga III).
Di mana anggotanya diambil dari Batalyon 531 Raiders, satuan-satuan Kodam II Bukit Barisan, Batalyon Kavaleri 7, dan unsur tempur lainnya termasuk Kopassus yang waktu itu masih bernama Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD).
Konga III berangkat dengan pesawat pada bulan Desember 1962 dan akan bertugas di Albertville, Kongo selama delapan bulan di bawah naungan UNOC (United Nations Operation in the Congo).
Baca: Hasil Bola Tadi malam, Skor Akhir Semua Pertandingan Sepakbola, Barcelona Hancurkan Atletico Madrid!
Baca: Rahasia Millendaru Diungkap Hotman Paris, Pilih Pacari Wanita Atau Pria? Jawabannya Tak Terduga
Baca: Mesum Dengan Atlet Wanita di Tempat Latihan dan Foto Syurnya Beredar, Deretan Skandal Kento Momota
Daerah yang menjadi medan operasi pasukan Garuda terkenal sangat berbahaya.
Karena di situ terdapat kelompok-kelompok milisi atau pemberontak pimpinan Moises Tsommbe yang berusaha merebut daerah tersebut karena kaya akan sumber daya mineral.
Hubungan interaksi antara pasukan Konga III dengan pasukan perdamaian negara lain terjalin sangat erat, mereka terdiri dari pasukan perdamaian Filipina, India dan bahkan dari Malaysia.
Pada saat itu tahun 1962 Indonesia sedang gencar-gencarnya menyerukan konfrontasi Ganyang Malaysia dikobarkan.
