Bentuk Pribadi Muslim dan Muslimah, Forum Studi Islam Universitas Jambi Rutin Adakan Kajian Islam

Forum Studi Islam (FSI) merupakan organisasi kemahasiswaan yang berdiri pada tanggal 19 April 1996 di Universitas Jambi.

Penulis: Nurlailis | Editor: Teguh Suprayitno
ist
Forum Studi Islam Unja. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Forum Studi Islam (FSI) merupakan organisasi kemahasiswaan yang berdiri pada tanggal 19 April 1996, dan merupakan satu satunya wadah pembentukan pribadi–pribadi muslim/muslimah di tingkat Fakultas FKIP Unja.

Selain itu FSI juga memiliki peranan sebagai pengembangan dakwah kampus dan kreatifitas mahasiswa muslim serta koordinasi kegiatan dakwah Islam mahasiswa FKIP.

Beberapa kegiatan yang dilakukan FSI di antaranya welcome sahabat untuk menjaring mahasiswa muslim untuk ikut berpartisipasi dalam UKM FSI ini. Setelahnya ada forum guru inspirasi atau semacam pembentukan kelompok kecil yang diberikan kelompok mentor yang sudah lebih dulu di FSI untuk pembinaan.

Selain itu setiap minggu ada kajian Senin untuk semua anggota dan khusus akhwat ada di hari Jumat.

Baca: Lima Hari Jelang Penutupan, Pelaporan SPT PPh Capai 95,7 Persen

Baca: 20 Ribu Surat Suara Rusak, KPU Tanjab Timur Juga Kekurangan Ratusan Logistik Pemilu

Baca: M Fauzi: Bupati Tanjab Barat Tak Perlu Kecewa

Baca: Menahun Irigasi di Desa Pondok Pulau Sangkar Rusak, Sawah Empat Desa di Kerinci Jambi Kekeringan

“Ada juga tadabur alam, ngaji bersama, hapalan, pelatihan program tertentu, itu kegiatan yang jadwalnya sesuai kesepakan,” ungkap ketua FSI, Arif, Rabu (27/3).

Ia mengatakan pemateri biasanya dari dosen yang ada di FKIP, alumni FSI, maupun fakultas lain bahkan pemateri dari luar kampus Unja.

Saat ini anggota FSI mencapai 500 orang. Untuk yang mau bergabung syaratnya mengikuti welcome sahabat sebagai gerbang awal, setelahnya ILDT atau islamic leadership basic training. Setelahnya maka menjadi anggota FSI.

Atau ada jalur lainnya untuk ikut kajian, mentoring, dan dari sana mereka menjadi simpatisan lalu selanjutnya bisa menjadi anggota.

“FSI ini khusus mahasiswa FKIP Unja saja. Menjelang ramadan ini tetap melakukan kegiatan sebelumnya seperti kajian Senin. Biasanya ada buka bersama, taraweh seminggu sekali di mesjid FKIP,” jelasnya.

Mengenai paham radikal yang selalu dihubungkan dengan lembaga dakwah menurutnya itu hanya sebuah konspirasi untuk menjustifikasi orang yang berada di jalur dakwah.

“Pada kenyataanya di FSI sendiri tidak ada yang radikal. Anak FSI tidak harus pakai celana cingkrang, pakai kopiah, anak FSI tidak kaku dan tidak mengatur cara berpakaian,” ungkapnya.

Baca: Tak Terima Dicoret dari DCT, 7 Caleg DPRD Sarolangun Ajukan Koreksi ke Bawaslu RI

Baca: Entaskan Penduduk dari Kemiskinan, Pemkab Muarojambi dan Baznas Prioritaskan Program Bedah Rumah

Baca: Jadwal MotoGP Argentina 2019 - Persaingan Balapan Tahun Ini Bukan Milik Honda vs Yamaha Saja

Baca: Manfaat Membaca Surah Al Kahfi di Malam Jumat, Dapat Ampunan Allah SWT Terhindar Dari Gangguan Setan

 Ia berharap semoga teman-teman di FSI tetap istiqomah dan tetap berada di jalan kebaikan. Juga bisa menginspirasi teman-teman di FKIP bahkan Unja.

“Kita memberikan contoh dengan akhlak yang baik dan mengajak dengan cara baik maka itu bisa menjadi inspirasi bagi teman lain,” ucapnya. 

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved