Editorial
Kampanye Terbuka, Saatnya Adu Program
Kampanye terbuka Pemilihan Umum 2019 telah dimulai. Masyarakat sudah bisa secara langsung mendengar penyampaian visi dan misi
Kampanye terbuka Pemilihan Umum 2019 telah dimulai.
Masyarakat sudah bisa secara langsung mendengar penyampaian visi dan misi dari semua peserta pemilu secara terbuka, baik lewat tatap muka atau melalui media.
Kegiatan ini seyogyanya menjadi komunikasi yang terencana untuk mendapatkan dukungan dari sejumlah besar khalayak.
Oleh karena itu peserta pemilu harus benar-benar memanfaatkannya untuk mendulang suara.
Tentu mendulang suara dengan cara yang sehat. Karena melihat eskalasi politik yang meninggi dalam beberapa waktu terakhir, membuat beberapa sistem sosialisasi yang dilakukan peserta pemilu maupun pendukung sedikit ‘offside’, sehingga muncul hoaks dan kampanye hitam.
Jika melihat data yang dimiliki Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), sejak Januari hingga Februari 2019 ada 175 hoaks yang tersebar luas ke masyarakat.
Rata-rata sehari ditemukan empat sampai enam konten hoaks dari beragam isu.
Dari jumlah itu, sebanyak 81 konten berupa isu hoaks atau disinformasi seputar Pemilihan Umum (pemilu) 2019.
baca juga
Baca: UPDATE TERBARU! Korban Kecelakaan Maut Avanza Terbakar di Merangin Jasadnya Mulai Dikenali
Baca: HARI INI, Ustaz Abdul Somad Tausiah di Kota Jambi, Berikut Waktu dan Tempatnya
Baca: VIDEO: Pohon Raksasa Penjaga Candi Mahligai di Komplek Candi Muarojambi
Maka digelarnya kampanye terbuka, setidaknya ada harapan seluruh peserta pemilu maupun para pendukung bisa fokus ke visi dan misi serta adu program.
Sebagaimana disampaikan Ketua Bawaslu RI, Abhan kampanye politik kali ini diharap membawa kesejukan dan memberikan pendidikan untuk masyarakat.
Menampilkan kampanye-kampanye politik yang benar-benar mencerdaskan kehidupan bangsa dan bermartabat.
Baca: Cerita Sopir Avanza Maut yang Terbakar di Merangin Jambi, Dengar Suara Korban Sebelum Terbakar
Suksesnya proses demokrasi terbesar dalam sejarah bangsa ini tentu tidak lepas dari sistem kampanye yang dilakukan peserta pemilu.
Bagaimana peserta pemilu maupun penyelenggara pemilu bisa memunculkan pemahaman masyarakat dalam berpolitik secara sehat, maka ini akan menjadi investasi dalam demokrasi yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.
Pemilu 2019 yang sejalan dengan meningkatnya teknologi informasi, di mana informasi akan langsung sampai ke dalam ‘kamar tidur kita’ hanya dalam hitungan detik. Ini seharusnya , membuat kita lebih cerdas dalam menerima informasi, memfilter dan bijak saat membagikan sebuah berita. (*)