Dianggap Tak Resmi oleh Kepolisian Jepang, Begini Detik-detik Soekarno harus Dikawal Gengster Yakuza
Detik-detik Presiden Soekarno (Bung Karno) dikawal sekita 20 anggota gangster paling legendaris di Jepang, Yakuza.
Dianggap Tak Resmi oleh Kepolisian Jepang , Begini Detik-detik Soekarno harus Dikawal Gengster Yakuza
TRIBUNJAMBI.COM - Detik-detik Presiden Soekarno (Bung Karno) dikawal sekita 20 anggota gangster paling legendaris di Jepang, Yakuza, merupakan kisah yang cukup menarik
Dilansir dari majalah Intisari edisi khusus 70 kisah Soekarno, kisah presiden Soekarno dikawal 20 anggota gangster Yakuza itu terjadi saat Bung Karno pergi ke Jepang pada tahun 1958.
Perjalanan presiden Soekarno ke Jepang saat itu dianggap tidak resmi oleh kepolisian Tokyo, sehingga mereka menolak untuk mengawal kedatangannya.
Padahal, sudah selayaknya kunjungan pemimpin negara harus dikawal dan dijaga dengan ketat oleh aparat keamanan setempat.
Baca: Sosok Wanita Cantik yang Bilang Begini ke Sandiaga Uno: Boleh Enggak Pak, Saya Jadi Istri Kedua?
Baca: Habis Rp 500 Juta Setahun Sekolahkan Anak, Mikhayla Malah Dimarahi Nia Ramadhani Gara-gara ini
Baca: Anaknya Bikin Survei Elektabilitas antara Markobar dan Sang Pisang, Jokowi: Masih Suka Berantem
Beredar pula rumor bahwa kelompok anti-Soekarno diam-diam masuk Jepang dan berencana membunuhnya.
Konsulat Indonesia yang berada di Tokyo saat itu, Iskandar Ishak, kewalahan mencari pengawalan untuk Soekarno.
Menurut Masashi Nishihara dalam bukunya yang berjudul 'Japanese and Sukarno’s Indonesia: Tokyo-Jakarta Relations, 1951-1966', orang kepercayaan Soekarno yang menjadi menteri muda urusan veteran, Kolonel Sambas Atmadinata, menghubungi salah seorang temannya di Jepang semasa perang.
Teman Kolonel Sambas Atmadinata yang bernama Oguchi Masami itu lalu menyarankan untuk menggunakan jasa pengawalan gangster Jepang, Yakuza.

Yakuza merupakan salah satu gangster paling legendaris di Jepang yang melakukan banyak kejahatan terorganisir.
Mengikuti saran Oguchi Masami, Iskandar Ishak menghubungi Yoshio Kodama salah satu tokoh Yakuza pada saat itu.
Lalu Yoshio Kodama menugaskan salah satu pengikutnya, Kobayashi Kushuo untuk menjalankan tugas ini.
Kobayashi membawa 20 anggota Yakuza untuk mengawal Presiden Soekarno selama delapan hari di Jepang.
“Kobayashi setuju untuk merekrut dua puluh anggota kelompok ini untuk menjaga Sukarno,” tulis Nishihara
Hasilnya pun berlangsung aman dan saat itu presiden Soekarno juga mendapat hiburan dari berbagai wanita-wanita cantik.