'Pohon Raksasa' Berusia Ratusan Tahun Ini, Jadi Spot Foto hingga Prewedding di Candi Koto Mahligai
'Pohon Raksasa' Berusia Ratusan Tahun Ini Jadi Spot Foto hingga Prewedding di Candi Koto Mahligai
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Deni Satria Budi
'Pohon Raksasa' Berusia Ratusan Tahun Ini Jadi Spot Foto hingga Prewedding di Candi Koto Mahligai
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Pohon Kundu atau Pohon Sialang, mungkin masih banyak masyarakat yang belum tau bagaimana bentuk dan seperti apa pohon tersebut. Mungkin saja sebagian orang sudah pernah berjumpa atau bahkan mengabadikannya.
Ya.. Pohon Kundu atau Pohon sialang bisa kalian jumpai di Komplek Percandian Kabupaten Muarojambi. Tepatnya berada di Candi Koto Mahligai, sekitar 15 menit jika kita dari Candi Kedaton.
Mungkin sebagian orang belum mengetahui dimana letak Candi Koto Mahligai. Candi Koto Mahligai masih terletak di komplek percandian Muarojambi. Candi Koto Mahligai ini terletak mengarah ke lalu lintas jalan menuju Tanjab Timur atau 900 meter dari Candi Kedaton.
Baca: Sosialisasi Hasil Penelitian Balai Arkeologi Sumsel, Candi Muarojambi Beda dengan Kosmologi India
Baca: Rimbawan Investasi Kehidupan Lewat Tanam Pohon di Komplek Percandian Muarojambi
Baca: Pernah Diburu dan Dihancurkan, Paskal (Pasukan Khas Laut) Malaysia Malah Mengagumi Kopaska TNI AL
Ketika kita memasuki dalam komplek Candi Koto Mahligai yang berada di sisi kanan jalan, kalian akan disugukan pemandangan alam dengan beberapa pohon tua dan tinggi menjulang di Candi Koto Mahligai yang memang asli belum di lakukan rehab.
Pohon tua dan tinggi menjulang itulah yang menjadi daya tarik orang untuk melakukan swafoto. Dan, pohon itulah yang dinamakan Pohon Kundu atau Pohon Sialang.
Berdasarkan informasi yang di dapat, pohon tersebut juga sering kali menjadi latar belakang dalam pengambilan foto preweding.
Seperti diungkapkan oleh mahasiswi dari salah satu kampus kesehatan di Kota Jambi, yang dalam masa KKN di daerah setempat meluangkan waktu untuk berkunjung ke pohon yang menjadi spot foto tersebut.
Ia mengaku mengetahui tempat itu, dari warga sekitar yang menginformasikan adanya spot foto yang bagus.
“Iya tempat nya bagus, pemandangan juga masih alami. Ini baru pertama kali, dan ini dikasih tau warga sekitar, ada tempat bagus di daerah sini untuk foto-foto. Jadi makanya ke sini, kurang tau juga pohonya apa, tapi bagus untuk foto-foto,” ungkap Maratun Hasanah.
Baca: Ucapan Selamat HUT TRIBUN JAMBI Ke-9 dari Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jambi
Baca: Cuma Ada 12 Unit, BPBD Kabupaten Batanghari Kekurangan Tenda Darurat
Baca: Cendekiawan Azyumardi Azra: Wajar Kalangan Berpendidikan Tinggi Lebih Memilih Prabowo-Sandi
Sementara itu, menurut Abdul Hafis atau sering di kenal Ahok, selaku pemandu wisata sekaligus anggota Balai Kreasi Pemuda Candi Muaro Jambi (BKPCMJ), mengatakan, pohon tersebut dikenal dengan nama Pohon Kundu. Namun dikatakan Abdul Hafis, pohon Kundu tersebut juga memiliki nama lain yaitu Pohon Sialang.
“Itu namanya Pohon kundu, itu biasanya ada buah, dan biasanya buah itu digunakan untuk penangkal tolak balak bagi orang hamil. Atau pegangan untuk orang hamil. Jadi, itu buahnya di tutup pakai kain hitam,” terangnya.
“Tapi akan berbeda kalo lagi musim lebah, karena pohon itu sering di jadi tempat lebah. Lebah itu namanya lebah sialang. Makanya kalau gitu namanya bukan pohon kundu lagi, tapi pohon sialang. Jadi, ada dua namanya,” paparnya lagi.
Usia pohon tersebut kata Abdul Hafis, sekitar 100 tahun. Untuk banyaknya, diungkapkan oleh Abdul Hafis hanya ada sekitar 11 pohon yang hidup dan menjulang tinggi di komplek percandian Kabupaten Muarojambi.
“Kalau usianya secara pasti belum bisa diketahui karena perlu melibatkan ahli. Tapi kalau dilihat dari keberadaan pohon tersebut itu usianya sekitar 100 tahunan lebih,” jelas Abdul Hafis.
Baca: ABANG Kandung Zul, Korban Penembakan di Selandia Baru, Meminta Hoaks Kematian Adiknya Dihentikan
Baca: Bak Siluman di Siang Bolong, Serka Ismail Merayap di Dinding Kapal Perang Malaysia Buat ABK Terkejut
Baca: VIDEO: Penemuan Bocah Korban Hanyut Banjir Bandang Sentani Jayapura Beredar luas
