Jelang Debat Cawapres
Debat Cawapres: Maruf Amin Disebut Akan Tausiyah, Sandiaga Uno Sungkan Menyerang, Ini Kata Timses
Ma'ruf yang seorang ulama tidak terbiasa dengan beradu gagasan dan Sandi dinilai akan bersikap 'sungkan' terhadap lawannya.
Debat Cawapres: Maruf Amin Disebut Akan Tausiyah, Sandiaga Uno Sungkan Menyerang, Ini Kata Timses
TRIBUNJAMBI.COM-Debat Pilpres 2019 ketiga akan digelar pada (17/3/2019) malam dengan mempertemukan cawapres Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno.
Pertemuan dua calon ini, menurut pengamat politik, akan menarik karena mempertemukan dua orang dengan latar belakang berbeda.
Ma'ruf yang seorang ulama tidak terbiasa dengan beradu gagasan dan Sandi dinilai akan bersikap 'sungkan' terhadap lawannya.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Lena Maryana Mukti mengatakan, cawapres nomor urut 01 akan menjawab persoalan di bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dengan mengenalkan tiga kartu sakti; Kartu Pra-Kerja, KIP-Kuliah, dan Sembako Murah.
Menurutnya, kartu-kartu itu akan berujung pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"KIP-Kuliah dan Pra Kerja dan Sembako Murah, itu kan dalam rangka menciptakan SDM premium. Jadi fokus kita dalam tahapan pembangunan selain infrastruktur, bagaimana menciptakan SDM premium," jelasnya.
Ia merinci kehadiran Kartu Sembako Murah akan menjawab permasalahan kesehatan seperti stunting dan kekurangan gizi.
Begitu pula terkait isu pendidikan lewat Kartu Indonesia Pintar-Kuliah, dimana anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa ke bangku kuliah.
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin saat menghadiri Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-93 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (14/2/2019) siang. (Tribunnews.com/Dennis Destriyawan)
Kendati begitu, pihaknya mengakui masalah kesehatan takkan lepas dari belum maksimalnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang berdampak pada rendahnya pelayanan kesehatan untuk peserta BPJS.
Sejak 2014, defisit keuangan lembaga ini terus membengkak hingga mencapai Rp12 triliun.
Hal ini pula yang membuat Presiden Jokowi kala itu sempat menyemprot Kepala BPJS bersama Kementerian Kesehatan.
"Ini juga sedang dibenahi, yang pasti kita pastikan seluruh warga negara berhak menerima pelayanan kesehatan dengan mutu yang baik," jelasnya.
Untuk debat nanti, sejumlah pihak meragukan Ma'ruf Amin lantaran latar belakangnya yang seorang ulama dan jauh dari kebiasaan beradu gagasan. Tapi keraguan itu, kata Lena, akan terjawab pada Minggu malam.
"Kalau ada yang bilang Ma'ruf Amin akan tausiyah, ya tausiyah itu jangan dianggap ceramah. Tapi pemaparan program-program dimana posisi dia sebagai wakil presiden."
Lena juga menyebut, pada debat nanti Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini tidak akan menyerang atau memojokkan lawannya.