Teroris Australia Brenton Tarrant Bombardir Masjid di Selandia Baru, Sudah Dua Tahun Rencanakan Aksi

Masjid Al Noor di Selandia Baru jadi sasaran bombardir oleh seorang Teroris asal Australia bernama Brenton Tarrant

Editor: Suang Sitanggang
Kolase Tribun Jambi/Ist
Beredar Video Detik-detik Penyerang Memberondong Masjid di Selandia Baru 

TRIBUNJAMBI.COM - Tidak ada yang menyangka, Masjid Al Noor di Selandia Baru akan jadi sasaran bombardir oleh seorang Teroris asal Australia bernama Brenton Tarrant.

Bagaikan tanpa nurasi, Teroris bernama Brenton Tarrant itu memborbardir umat muslim yang sedang menunaikan Salat Jumat di sana. 

Sungguh lebih tragis lagi, sebab Brenton Tarrant menyiarkan secara langsung aksi yang sangat keji itu di akun Facebook.

Baca: VIDEO: Info Terbaru Penembakan di Masjid Selandia Baru, Ternyata Ada 6 WNI Saat Kejadian

Baca: 2 WNI Jadi Korban Penembakan Jamaah di Masjid New Zealand, Mereka Seniman Asal Minang dan Anaknya

Baca: Akhirnya Luna Maya Beberkan Hubungannya dengan Faisal Nasimuddin Karena Didesak Hotman Paris

Baca: Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Tertangkap Tangan KPK, DPW Jambi Tunggu Keterangan Resmi DPP

Teroris asal Australia, Brenton Tarrant, ternyata tidak asal-asalan ketika melakukan penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat (15/3/2019).

Melalui manifesto berjudul "The Great Replacement" yang ia buat sendiri, terungkap Tarrant sudah merencanakan aksi kejinya itu sejak lama.

Dilaporkan Independent.ie, teroris asal Grafton Australia itu sudah berencana untuk melakukan penembakan massal selama dua tahun terakhir.

"Aku memulai rencana serangan ini sejak dua tahun terakhir. Kemudian menetapkan lokasi di Christchurch dalam tiga bulan terakhir," katanya.

Dalam manifesto setebal 74 halaman itu, Tarrant memperkenalkan diri sebagai anti-imigran dengan para korban disebutnya sebagai "sekelompok penjajah".

Di manifesto tersebut, dia mengatakan ingin membebaskan tanah milik kaumnya dari "para penjajah", dan terinspirasi dari Anders Breivik.

Dilansir AFP, Breivik merupakan seorang ekstremis sayap kanan yang menyerang kantor pemerintah di Oslo, Norwegia, 22 Juli 2011 silam.

Dia meledakkan bom mobil di depan kantor pemerintah, dan melakukan penembakan di kamp musim panas sayap muda Partai Buruh di Pulau Utoya.

Aksinya itu menewaskan 77 orang.

Teroris yang kini berusia 40 tahun itu mengaku, dia membunuh para korban karena mereka mendukung multikulturalisme.

Tarrant dalam manifesto mengutarakan dia adalah pria kulit putih dengan orangtua yang merupakan keturunan Inggris, Skotlandia, dan Irlandia.

Baca: VIDEO: Info Terbaru Penembakan di Masjid Selandia Baru, Ternyata Ada 6 WNI Saat Kejadian

Baca: 2 WNI Jadi Korban Penembakan Jamaah di Masjid New Zealand, Mereka Seniman Asal Minang dan Anaknya

Baca: Akhirnya Luna Maya Beberkan Hubungannya dengan Faisal Nasimuddin Karena Didesak Hotman Paris

Baca: Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Tertangkap Tangan KPK, DPW Jambi Tunggu Keterangan Resmi DPP

Seorang seniman Minang asal Padang Sumatera Barat (Sumbar) bernama Zulfirman Syah, turut menjadi korban penembakan masjid di Selandia Baru, Jumat (15/3/2019).
Seorang seniman Minang asal Padang Sumatera Barat (Sumbar) bernama Zulfirman Syah, turut menjadi korban penembakan masjid di Selandia Baru, Jumat (15/3/2019). (istimewa)

"Saya hanyalah pria kulit putih biasa, dari keluarga biasa saja, yang memutuskan untuk berdiri dan memastikan keberlangsungan kaum saya," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved