Kompleks Perumahan Khusus Janda, Tinggal Gratis Sampai Meninggal dan Dapat Jatah Beras
Di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, terdapat kompleks perumahan khusus janda yang telah berdiri sejak 2001.
TRIBUNJAMBI.COM - Perhatian terhadap wanita yang sudah tak bersuami atau Janda mulai banyak dilakukan.
Di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, terdapat kompleks perumahan khusus Janda yang telah berdiri sejak 2001.
Menariknya, Janda yang tinggal di kompleks perumahan, tidak perlu membayar alias gratis.
Perumahan ini dibangun oleh Hanif Kamaluddin (81) seorang pria dari Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Kompleks yang kini terdiri dari 40 rumah itu ada di Kelurahan Gempeng, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Sepintas, perumahan ini tidak ada bedanya dengan perumahan pada umumnya.
Perumahan ini memiliki bangunan tipe 36 yang berjajar rapi.
Tapi, sesuai namanya, para penghuni perumahan ini hanya kaum wanita yang rata-rata sudah berusia paro baya.
Baca: Ramalan Zodiak 14 Maret 2019, Gemini Nikmati Kencan Pertama, Cancer Bertemu Orang Spesial
Baca: Link live score Barcelona vs Lyon, Babak 16 Besar Liga Champions,
Baca: Susunan Pemain Barcelona vs Olympique Lyon, Beberebut Tiket Perempat Final Liga Champions
Baca: Tatang Koswara Sniper Kelas Dunia dari Indonesia: Buatlah Darahku Bersimbah di Merah Putih
Baca: Jadwal Salat wilayah Jambi, Bandung, Surabaya dan Kota besar lainnya Kamis 14 Maret 2019
Sesuai jumlah rumah yang sebanyak 40 unit, perumahan itu pun diberi nama perumahan Arbain, kosakata Arab yang dalam bahasa Indonesia berarti 40.
Rumah yang dibangun ini rata - rata memiliki dua kamar, satu kamar mandi, ruang tamu dan dapur.
Saat ini, total sudah ada 37 janda yang tinggal di perumahan ini.
Ada tiga rumah yang kebetulan masih kosong.
Perumahan ini dikhususkan untuk para janda. Jadi, selain janda dilarang tinggal di sini.
Para janda ini berasal dari beberapa daerah di Pasuruan, misal Bangil, Pandaan, Rembang, Prigen, Sukorejo dan beberapa kecamatan lainnya.
Meskipun beberapa penghuninya berasal dari luar Pasuruan, namun rencana awalnya, perumahan ini dibangun dengan prioritasnya adalah para janda dari Pasuruan.
Di sini, janda bisa bebas tinggal sampai kapanpun.