BMKG Prediksi Musim Hujan Masih Panjang, Kemarau Diprediksi Bulan Agustus-September.
Disebutkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus-September 2019 mendatang.
TRIBUNJAMBI.COM- Musim penghujan diprediksi akan panjang, mulai Januari hingga Agustus diprediksi masih akan musim penghujan.
Maka Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) minta agar masyarakat waspada hujan lebat yang berakibat banjir dan longsor.
Intensitas hujan lebatpun makin meningkat seiring dengan dari hari ke hari
Sementara setelah itu akan terjadi musim kemarau
Musim Kemarau akan masuk pada bulan September dan Agustus.
Disebutkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus-September 2019 mendatang.
"Secara umum puncak kemarau 2019 diprediksi akan terjadi pada bulan Agustus-September 2019," kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal, dalam konferensi pers, Rabu (6/3/2019), seperti dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com.
Baca: Nasib Pria yang Pamer Uang Rampokan di TikTok, Pura-pura Kesurupan, Polisi Kena Gigit
Baca: Naikan Tarif 100 Persen, Pemerintah Kota Jambi dan PDAM Tirta Mayang, Tolak Gugatan YLKI
Baca: 8 Maret 2019 Masuk Bulan Rajab, Sehari Puasa Bulan Rajab Laksana Puasa Setahun, Ini Cara & Niatnya
Herizal menuturkan, awal musim kemarau sudah berlangsung di Aceh dan Sumatra sejak Januari-Februari 2019.
Namun, ia menyebut kebanyakan wilayah mulai memasuki kemarau pada April 2019.
Herizal menuturkan, dari total 342 zona musim (ZOM) di Indonesia, sebanyak 79 ZOM akan mengawali musim kemarau pada bulan April, yaitu sebagian wilayah Nusa Tenggara, Bali, dan Jawa.
Sementara itu, 99 ZOM yang meliputi sebagian Bali, Jawa, Sumatra, dan sebagian Sulawesi akan memasuki kemarau pada Mei.
Sedangkan 96 ZOM di Sumatra, Jawa, Sulawesi, dan Papua akan memasuki musim kemarau pada Juni.
Herizal menyebut, sejumlah wilayah akan mengalami musim kemarau lebih awal dari biasanya, yaitu sebagian wilayah NTT, NTB, Jawa Timur bagian timur, Jawa Tengah, Jawa Barat bagian tengah dan selatan, sebagian Lampung, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan dan Riau, serta Kalimantan Timur dan Selatan.
Adapun terdapat sejumlah wilayah lain yang diprediksi mengalami musim kemarau lebih kering dari biasanya, yaitu wilayah NTT, NTB, Bali, Jawa bagian selatan dan utara, sebagian Sumatra, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Merauke.
Adapun jangka waktu masa musim kemarau dapat berlangsung mulai dua bulan sampai sepuluh bulan, tergantung letak geografis wilayah.
