Meski Berbahaya, GPS Masih Di Pasang Di Sepeda Motor, Sering Dilakukan Pengojek Online

Untuk para pengguna sepeda motor sebaiknya tidak memperlihatkan barang-barang berharga secara terbuka yang membuat orang lain memiliki kesempatan

Editor: andika arnoldy
ilustrasi/juuzou
Jarang Disadari Bahaya Handphone di Speedometer, Sering Dilakukan Pengojek Online 

TRIBUNJAMBI.COM- Meski sudah ada larang penggunaan GPS di sepeda motor, namun masih ada pengendara yang memasang GPS di motor.

Terlebih GPS tersebut disandingkan dengan speedometer itu sangat berbahaya.

Namun sayangnya kebiasaan menggunakan GPS di motor masih trus terjadi.

Hingga tak jarang memancing tindak kejahatan.

Selain itu juga memicu terjadinya kecelakaan

Baca: Pelantikan Pengurus ISNU Jambi, Gubernur:Tingkatkan Peran Pembangunan Karakter dan Pendidikan Bangsa

Baca: Ikut Jejak Ayahnya Jadi Penyanyi, Alleia Anata Irham Tunjukkan Pesona Gadis Remaja, Lihat Fotonya

Baca: Hasil Lengkap Liga Jerman Bundesliga Tadi Malam, Bayern Munchen Samakan Poin Borrusia Dortmund

Satu komplotan dengan modus operandi merampas telepon genggam pengojek online yang kerap menaruh di atas speedometer motornya berhasil ditangkap jajaran Polres Metro Jakarta Timur, Kamis (21/2/2019) lalu.

Para pelaku kedapatan membawa senjata tajam untuk digunakan mengambil paksa telepon genggam pengojek online.

Melihat kasus ini, menarik dilihat dari sisi keselamatan berkendara.

Kebutuhan penggunaan telepon genggam sudah semakin marak terlebih saat ini produsen melengkapi dengan pengisi daya di sepeda motor.

gps motor
Jarang Disadari Bahaya Handphone di Speedometer, Sering Dilakukan Pengojek Online

Direktur Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengingatkan kejahatan dapat terjadi karena ada kesempatan.

Untuk para pengguna sepeda motor sebaiknya tidak memperlihatkan barang-barang berharga secara terbuka yang membuat orang lain memiliki kesempatan melakukan kejahatan.

Baca: Hasil Lengkap Liga Jerman Bundesliga Tadi Malam, Bayern Munchen Samakan Poin Borrusia Dortmund

Baca: LINK STREAMING! Program Musik K-pop SBS Inkigayo Siang Nanti, Deretan Idol yang Bakal Tampil

Baca: Ini Keuntungan yang Diperoleh Masyarakat yang Beralih Dari Jamkesda ke BPJS Kesehatan

“Saat ini memang yang perlu diubah itu kebiasaan dan kesadaran. Ini termasuk penggunaan telepon genggam. Baiknya dimasukkan ke dalam jaket atau kantong celana,” ucap Sony saat dihubungi Sabtu (23/2/2019).

Sony mengingatkan tentang kasus penggunaan GPS di telepon genggam beberapa waktu lalu. Bila pengemudi paham mengenai bahaya berkendara dengan telepon genggam sudah pasti akan menggunakan dengan cara yang tepat dan aman.

Sony menyarankan bila kebutuhannya untuk petunjuk arah, lakukan observasi rute di telepon genggam saat kendaraan berhenti atau sebelum berjalan ke tujuan.

Baca: Gubernur Jambi Buka Gebyar Al-Falah, Fachrori Umar Harapkan Bisa Perkuat Pendidikan Berkarakter

Baca: Ini Keuntungan yang Diperoleh Masyarakat yang Beralih Dari Jamkesda ke BPJS Kesehatan

Baca: 5.021 Peserta Jamkesda Tanjabtim Dipindah ke BPJS Kesehatan, Tahun Ini Target Tambah 3.000 Peserta

Setelah itu simpan di saku jaket, tas pinggang, tas selempang atau tempat lain untuk menghindar jadi korban kejahatan.

“Saat sudah ada order misalnya, tidak dipajang di speedometer. Lihat dulu ke mana ordernya atau titik jemput, jangan mencari-cari dengan membaca GPS,” ucap Sony.

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved