Siswa Satu Sekolah di Merangin Kena Pungutan Puluhan Ribu, Gara-gara Kelas 3 akan Perpisahan

Untuk siswa kelas satu membayar Rp 23 ribu perorang, kelas dua membayar Rp 25 ribu dan kelas tiga membayar Rp 65 ribu.

Penulis: Muzakkir | Editor: Duanto AS
capture Tribun Jateng.
Ilustrasi pungutan di sekolah. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Muzakkir

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Ratusan murid di SMPN 1 Kabupaten Merangin diminta untuk membayar iuran perpisahan siswa kelas tiga.

Besaran iuran bervariasi di setiap tingkat.

Untuk siswa kelas satu membayar Rp 23 ribu perorang, kelas dua membayar Rp 25 ribu dan kelas tiga membayar Rp 65 ribu.

Jumlah murid kelas satu ada 200 orang, kelas dua 200 orang dan kelas tiga ada 270 orang. Jika diakumulasikan dan membayar semua, jumlah iuran yang terkumpul bisa mencapai puluhan juta.

Kepala SMPN 1 Kabupaten Merangin, Warnida, saat dikonfirmasi tak menampik jika seluruh siswanya wajib membayar sejumlah uang untuk acara perpisahan siswa kelas tiga.

Warnida mengatakan uang tersebut bukan dipungut melalui sekolah, namun berdasarkan kesepakatan siswa itu sendiri.

"Itu kesepakatan bersama siswa. OSIS yang punya ide," kata Warnida.

Dia mengatakan sudah melarang agar siswa tersebut tidak memungut uang dari seluruh siswa, karena dikhawatirkan ada hal yang tidak diinginkan, seperti protes dari orang tua atau pihak lain.

Baca Juga:

 Jenguk Ahmad Dhani di Rutan Madaeng, Al Ghazali Dikawal 3 Pria dan Masuk Tanpa Nomor Antrean

 Masnah Busro Hadiri Launcing Gerakan Indonesia Bersih Rapat Kerja Nasional Pusat dan Daerah

 Jelang Ujian Kompetensi, 128 Siswa SMKN 1 Kota Jambi, Ikut Pelatihan UKK yang Digelar Unaja

 Fortuner Masuk Jurang 75 Meter, Begini Kondisi 7 Orang Penumpang di Dalamnya

Namun demikian, siswa tetap memaksa untuk membayar. Alasannya, siswa kelas tiga tak ingin acara perpisahan dilakukan sekadarnya.

"Saya tahu kalau anak-anak iuran. Tapi saya juga sudah jelaskan, kita perpisahan sederhana saja, sekolah yang menyiapkan dana," imbuhnya.

"Kita perpisahan pasang tenda saja, makan depan sekolah. Tapi anak-anak tidak mau, mereka maunya yang mewah," tuturnya.

Penelusuran Tribunjambi.com, wali murid SMPN 1 Kabupaten Merangin merasa keberatan dengan kebijakan sekolah yang memungut sejumlah uang untuk perpisahan siswa kelas tiga.

"Sekarang sudah terkumpul semua. Senin kemarin terakhir anak-anak itu bayar," kata Dn, orang tua siswa.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved