Mobil Sawit Jadi Tidak Bisa Lewat, Ini Maksud Pemkab Tanjabtim Beri Portal Jalan Provinsi
Kondisi portal yang berada di Desa Singkep, Kecamatan Muara Sabak Barat, dikeluhkan para sopir angkutan.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Awang Azhari
TRIBUNJAMBI.COM - Kondisi portal yang berada di Desa Singkep, Kecamatan Muara Sabak Barat, dikeluhkan para sopir angkutan.
Pantauan Tribun, sejak Minggu sore hingga Senin pagi kondisi portal masih terkunci rapat. Akibatnya kondisi lalu lintas lumpuh karena banyak kendaraan angkutan sawit tidak dapat melintas.
Keadaan tersebut sangat dikeluhkan oleh para sopir angkutan, di mana mereka merasa sangat terganggu dengan adanya portal. Selain harus berjuang dengan kondisi jalan yang buruk mereka juga harus terhenti akibat portal yang menghadang lajur.
"Kenapa harus diportal, bagaimana kami bisa membawa hasil kebun," ujar Alim (40) satu dari sopir.
Para sopir juga mempertanyakan alasan pemerintah Dishub Tanjabtim membuat portal, tanpa dijaga oleh petugas.
Menanggapi hal tersebut, Kabid Lalulintas Dinas Perhubungan Kabupaten Tanjung Jabung Timur Rizaldi mengatakan, portal tersebut dipasang agar kendaraan yang lewat tidak melebihi tonase.
"Tujuan utama portal itu dipasang untuk menjaga aset jembatan, dengan harapan para sopir tidak melebihi tonase mereka ketika melintas, karena jembatan Muara Sabak itu rusak ditabrak ponton beberapa waktu lalu," ujarnya.
Lanjutnya, di Tanjab Timur ada lima titik portal, dari lima titik tersebut satu yang tidak berfungsi di Kecamatan Sabak Timur, karena portal di Sabak Barat dianggap sudah efektif.
"Yang bikin macet itu kalau mereka melebihi tonase, kalau mereka taat aturan angkutan dan muatan tidak akan macet dan nyangkut di portal," ujarnya. (usn)