Status CEO Bukalapak Bikin Pendukung Jokowi Marah, Singgung 'Presiden Baru' & Kini Minta Maaf
Buntut panjang atas status CEO Bukalapak, Achmad Zaky yang menuliskan 'Presiden Baru' di statusnya.
TRIBUNJAMBI.COM -- Buntut panjang atas status CEO Bukalapak, Achmad Zaky yang menuliskan 'Presiden Baru' di statusnya.
Sontak, status yang ia tuliskan itu mendapat respon negatif pendukung Jokowi yang saat ini sebagai petahana.
Akibat dari statusnya itu, Achmad Zaky pun diserang netizen yang rerata merupakan pendukung Jokowi.
CEO Bukalapak Achmad Zaky diserang netizen.
Ini lantaran cuitannya di Twitter menyinggung soal "presiden baru".
Netizen pendukung Presiden Joko Widodo sontak menyayangkan tweet dari Zaky.
Baca Juga:
Diserang Netizen Hingga Tagar Uninstall Bukalapak Viral, CEO Zaky Minta Maaf ke Pendukung Jokowi
Ramalan Zodiak Jumat, 15 Februari 2019, Aries akan Mendapat Hal Berlimpah, Leo Akan Sedikit Licik
Sniper Wanita Terbaik Soviet yang Cantik : Kisah Cintanya Tak Sehebat Bidikannya
Militer Israel Secara Ajaib Menangkan 3 Pertempuran Legendaris Ini: Sulit Diterima Akal Sehat
Bahkan tagar #uninstallbukalapak sudah urutan ketiga yang paling dibicarakan warga net.
Dalam cuitannya, Zaky mengungkap soal anggaran R&D yang sangat minim tahun 2016 yang hanya US$ 2 miliar.
Atau tertinggal jauh dari negara lain yang sudah menyediakan anggaran R&D. Misalnya Amerika Serikat menjadi negara pertama yang menyediakan angagran R&D sebesar US$ 511 miliar, China US$ 451 miliar.
Kemudian Jepang US$ 165 miliar, Jerman US$ 118 miliar, Korea Selatan US$ 91 miliar, Taiwan US$ 33 miliar, Australia US$ 23 miliar, Malaysia US$ 10 miliar, dan Singapura US$ 10 miliar.
Namun diakhir tweet Zaki menyebutkan soal presiden baru.
"Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," tulis Zaky dalam akunnya.
Bahkan Zaky menyebut bahwa industri 4.0 itu omong kosong. "Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (merujuk hanya US$ 2 miliar)," tulisnya.
Akibat tweetnya itu, netizen mengoreksi soal anggaran yang disebut Zaky.
Dalam kolom komentar Zaky bahkan netizen menyebut data yang disampaikan Zaky salah.
