Ratusan Siswa di Bungo Putus Sekolah, Bukan Karena Biaya, Ini Penyebabnya
Terhitung Januari hingga November 2018 lalu, ratusan siswa dari tingkat SD hingga SLTA di Bungo putus sekolah.
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Teguh Suprayitno
Laporan Wartawan Tribunjambi.com, Mareza Sutan A J
TRIBUNJAMBI.COM, BUNGO - Terhitung Januari hingga November 2018 lalu, ratusan siswa dari tingkat SD hingga SLTA di Bungo putus sekolah.
Berdasarkan data verifikasi dari Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK) pada November 2018, jumlah siswa SD yang putus sekolah tercatat 107 siswa.
Untuk siswa yang putus sekolah pada tingkat SLTP sebanyak 81 siswa. Lebih lanjut, untuk jumlah siswa SLTA yang putus sekolah sebanyak 40 siswa dan SMK sebanyak 62 siswa.
Menurut Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Bungo, Nasrun, alasan siswa putus sekolah di Kabupaten Bungo, karena faktor orang tua. Menurutnya, kebanyakan siswa putus sekolah karena memilih untuk ikut orang tuanya.
"Karena orang tua itu heterogenlah ya. Ada yang pendatang dari luar masuk ke Bungo. Kan pekerjaan orang tua itu tidak menetap. Bisa jadi orang tuanya pindah, anaknya ikut pindah," katanya.
Selain itu, dia menyampaikan, untuk tingkat SLTP ke atas, ada juga siswa yang ikut orang tuanya bekeja.
Sepengetahuannya, selama ini sebagian siswa ada yang memberitahukan sebelum pindah. Namun, ada pula yang tidak memberitahukan, sehingga tidak tercatat dan dianggap putus sekolah.
Baca: Pada Perusahan, Safrial Tegaskan Tenaga Kerja Lokal Harus Jadi Prioritas
Baca: Bikin Melongo, Segini Biaya Perjalanan Dinas Anggota DPRD Kota Jambi, Jumlahnya Sampai Miliaran
Baca: Ayam Bantuan Mati Mendadak, Kabid Perternakan Kerinci: Itu Bukan Bantuan dari Kami
Baca: VIRAL - Polisi Periksa Kejiwaan Adi Saputra, Hingga Ujian Kesetian Sang Kekasih
Baca: Kepergok Mau Mencuri Motor di Perkantoran Bupati Muarojambi, Begini Pengakuan Remaja Asal Sarolangun
Kendati demikian, dia menampik dugaan siswa putus sekolah karena kekurangan biaya.
"Karena solusi untuk kekurangan dana atau orang tua tidak mampu pun ada. Karena ada anggaran Dana Bos yang dialokasikan untuk yang membutuhkan," katanya.
