Tangkapan Ikan Sungai Menurun, DKP Jambi Tuding Gara-gara PETI
Potensi ikan tangkap diperairan sungai Batanghari maupun sungai lainnya di Jambi jauh berkurang.
Penulis: Zulkipli | Editor: Teguh Suprayitno
Laporan Wartawan Tribun Jambi Zulkifli
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Potensi ikan tangkap di sungai-sungai di Jambi saat ini kian menurun. Penyebabnya diduga akibat maraknya aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (Peti) di wilayah sungai.
Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi potensi ikan tangkap diperairan umum sungai, danau dan rawa di Provinsi Jambi pada tahun 2010 mencapai 35 ribu ton per tahun.
Meskipun saat ini pihak DKP belum memiliki data riil terkait potensi ikan tangkap di Sungai di Provinsi Jambi, namun bisa dipastikan saat ini potensi itu sudah menurun.
Hal itu dikatakan Kepala Kepala Bidang Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi, Dodi Febri. Dikatakanya, saat ini potensi ikan tangkap diperairan sungai Batanghari maupun sungai lainnya di Jambi jauh berkurang.
"Kalau dulu bisa kita lihat. Enak kita dapat ikan banyak di sungai-sungai, tapi sekarang sudah susah sekali dapat yang besar," ujarnya pada Tribunjambi.com.
Menurutnya, berukurangnya sumber daya ikan di sungai ini diakibatkan maraknya aktivitas PETI di sungai-sungai sehingga merusak ekosisitem lingkungan sungai tersebut.
Selain itu, aktivitas menangkap ikan menggunakan racun dan setrum juga berdampak terhadap keberlangsung ikan-ikan di sungai.
"Yang paling merusak aktivitas PETI ini. Kalau kagiatan PETI ini sesuai prosedur limbahnya tidak dibuang ke sungai tidak masalah. Lihatlah air-air sekarang menjadi keruh. Belum lagi air yang tercemar merkuri akibat aktivitas PETI," Sebut Dodi.
Baca: Herman Teriak Maling, Andini Lalu Dikepung Warga yang Hendak Salat Subuh
Baca: VIDEO: Live Streaming Barcelona vs Real Madrid, Leg 1 Semifinal Copa del Rey, Pukul 03.00 Pagi Ini
Baca: VIDEO: Delon Membuat Gala Dinner Tahun Baru Imlek di Aston Hotel Jambi Heboh
Baca: Direlokasi ke Pasar Aurduri Baru, Pedagang: Ini Bukan Memecah Masalah, Tapi Nambah Masalah
Baca: Jokowi Diteriaki Pendukungnya Jancuk, Pihak Gerindra Beri Komentar Seperti Ini
Meskipun saat ini di beberapa wilayah telah ditetapkan sebagai lubuk larangan untuk mengatasi penurunan potensi ikan di sungai. Namun, itu juga masih belum optimal.
"Banyak kita buat lubuk larangan. Namun misalnya di wilayah itu dibuat Lubuk Larangan, tapi di bagian hulunya ada aktivitas PETI kan sama saja. air mengalir ke bawah juga," ujarnya.
Selain itu, Sambung Dodi, aktivitas menangkap ikan dengan menggunakan racun dan setrum masih kerap dilakukan masyarakat.
"Kalau ada tertangkap kita kasih tau itu tidak boleh. Kalau tertangkap lagi kedua kalinya baru ditahan," sebutnya.
"Kita terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak menangkapkan ikan di sungai menggunakan alat yang dilarang seperti racun dan sentrum ini," pungkasnya.
Baca: Kepala Samsat Batanghari Beberkan Alasan Batanghari Tak Punya Mesin Cetak Pelat Kendaraan
Baca: 615 Rumah di Kota Jambi Dapat Program Bedah Rumah, Berikut Daftarnya
Baca: Hari Raya Imlek, Harga Ayam Potong Turun Rp 25 Ribu per Kilogram
Baca: Puluhan Pejabat Eselon II Muarojambi Akan Diganti, Bupati Masnah Masih Rahasiakan Waktunya
